2017, KIEC Ditarget Bebaskan 400 Hektar Lahan di Kawasan III Anyer

CILEGON – PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), anak usaha PT Krakatau Steel Tbk. baru berhasil mengakuisisi lahan di kawasan Anyer seluas 230 hektare (ha) hingga 240 ha dari target 500 ha.

Imam Purwanto, Direktur SDM dan Pengembangan Usaha Krakatau Steel menjelaskan, perusahaan menargetkan setidaknya bisa mengakuisisi lahan sekitar 400 ha hingga akhir tahun ini.

“Artinya, 240 ha yang sudah proses sertifikasi. Ada beberapa area-area yang dalam tahap negosiasi lah dengan pemegang lahan,” ungkap Imam saat RUPS KS, Rabu lalu (29/3/2017).

Sebelumnya, mantan Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar menyebut, investasi yang akan digelontorkan untuk akuisisi tersebut sebesar Rp700 miliar. Jika akuisisi tersebut sukses, maka lahan tersebut menjadi kawasan industri ketiga milik KIEC.

Sementara itu, terkait rencana perusahaan yang ingin mengembangkan kawasan industri di Bojonegoro dan Subang dengan sinergi bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain, perusahaan masih melakukan studi.

Direktur Logistik Ogi Rulino menuturkan, perusahaan berharap dapat menemukan kesepakatan tahun ini dengan salah satu BUMN untuk menggarap proyek itu. Hanya saja, ia enggan menyebut beberapa BUMN yang sudah dalam tahap diskusi.

“Diusahakan tahun ini. Jadi pertama pembebasan lahan dulu. Baru nanti dibuat lahan industri, apakah dijual atau disewakan,” terang dia.

Untuk diketahui, KIEC telah memiliki dua kawasan industri di Cilegon. Selain kawasan industri, kawasan itu juga menjadi kawasan properti.

Sementara Direktur Utama KIEC Tubagus Dony Sugihmukti, mengatakan bahwa perusahaan akan membuka kawasan industri di Anyer secara bertahap.

Manajemen berharap dapat mulai membukanya pada tahun ini untuk beberapa luas lahannya.

“Di awal kita garap yang 100 hektar dulu, tahun ini kita upayakan bisa land clearing untuk selanjutnya menyambut investor,” ujar Tb Dony di kantornya, Jumat (31/3/2017).

Dony optimis pengembangan kawasan industri KIEC III di Anyer bisa cepat terealisasi dengan sistem pembebasan lahan yang langsung dan transparan, terhadap masyarakat pemilik lahan.

“Sistem pembebasan sekarang kita sangat terbuka dan masyarakat bisa langsung menjual lahannya tanpa perantara, kita juga ingin cepat selesai kawasan III ini,” tegas Dony. (*)

Honda