Gerbong Elit PPP Memutuskan Pindah ke Partai Bulan Bintang

Sankyu

FAKTA BANTEN – Sejumlah tokoh elit dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memutuskan merapat ke Partai Bulan Bintang (PBB) sebagai wadah berpolitik.

Mereka menamakan diri sebagai PPP Khittah, yang selama ini prihatin dengan kisruh yang melanda partai berlambang kabah itu.

Ahmad Yani, salah satu penggagas PPP Khittah mengatakan, gerakan ini dilakukan di tengah kondisi PPP yang mengkhawatirkan.

Ia menegaskan gerakan ini diinisiasi oleh para senior dan kader dari dua kubu yang berseteru yakni kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz yang ingin mengembalikan kemurnian visi dan misi berpolitik sesuai landasan ke-Islaman.

“Saya tegaskan kami bukan mewakili kubu Djan atau Romi. PPP Khittah justru terbentuk dari orang-orang yang sudah merasa PPP kehilangan jati diri. Djan, yang memutuskan mendukung Ahok tidak sejalan dengan keinginan kader. Begitu juga Romi yang sikap politiknya berseberangan dengan ummat,” terang Ahmad Yani di kantor DPP PBB, Jalan Pasar Minggu Raya, Jakarta Selatan, Senin (16/4/2018).

Keputusan bergabung dengan PBB menurut Yani didasari oleh kesamaan paradigma. Ia melihat, PBB hingga saat ini masih konsisten berjuang membela ummat, bukan seperti para petinggi PPP saat ini yang justru mengabaikan suara ummat demi meraih “posisi aman” dalam kekuasaan.

“PBB sekarang sudah jadi magnitude yang menyuarakan aspirasi umat Islam. Kita bergabung ke sini ingin menjadi bagian untuk memperjuangkan kepentingan umat,” terangnya.

Sekda ramadhan

Taman Achda, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PPP kubu Romi juga memutuskan bergabung dengan PBB.

“Kami bukan pasukan sakit hati atau marah. Namun kami ingin perjuangan berpolitik yang kami jalani mengedepankan kepentingan umat. Kami lihat Prof Yusril banyak berjuang membela umat. Maka kami putuskan bergabung,” kata dia.

Ahmad Yani mengatakan, bergabungnya elit PPP Khittah kali ini hanya sebagai pintu masuk. Pihaknya berjanji dalam waktu dekat akan memberikan kejutan besar dengan deklarasi migrasi massal ratusan ribu bahkan jutaan kader dan simpatisan PPP ke Partai Bulan Bintang.

“Berkaca pada Pemilu 2014, suara PPP hampir delapan juta. Adapun konflik sebenarnya hanya di tingkat elit saja, sedangkan di bawah itu solid. Faktanya, saat ini banyak kader maupun elit bahkan anggota DPR yang galau dengan keadaan PPP sehingga tidak sedikit yang sepakat untuk menyebrang ke PBB ini,” jelasnya.

“Tunggu saja. Dalam waktu dekat kami akan deklarasi di Jogja dan pasti akan gempar. Mimimal setengah dari jumlah perolehan suara PPP periode lalu akan merapat ke PBB,” ia menambahkan.

Sementara itu, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyambut gembira bergabungnya para elit politik dari PPP dan sejumlah parpol lain.

“Alhamdulillah sebelumnya saya katakan bahwa PBB terbuka dengan siapa saja yang ingin bergabung memperjuangkan ummat. Apalagi kawan-kawan dari PPP Khittah ini bukan orang baru bagi saya. Saya tahu rekam jejak dan perjuangan mereka dalam membela umat,” jelasnya.

“Ini tentu bisa menambah kekuatan kami menghadapi pemilu mendatang. Kami akan bersama-sama membangun kekuatan Islam yang besar dalam politik di Indonesia,” imbuh Yusril.(*/Wartakota)

Honda