CILEGON – Terus maju dengan semangat yang tak pernah padam, begitulah slogan dari Ida Farida Arief, SE, Calon Legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten.
“Jangan pernah menunda pekerjaan, lakukan saat ini selagi ada kesempatan dan waktu, gak ada istilah entar (nanti) dalam memulai pekerjaan,” ujarnya membuka obrolan di Rumah Pemenangan Temu Putih pada Jum’at, (17/8/2018).
Ida Farida Arief, merupakan warga asli Cilegon tulen. Sehingga logat khas Jawa Cilegon begitu kental menjadikan suasana santai, semangat, nyaman, humoris, dan serius saat berdiskusi dengan beliau.
“Melihat perubahan dan kemajuan Kota Cilegon yg justru tidak ternikmati oleh keseluruhan penduduk asli, karena itu saya berniat untuk maju di Pemilihan Legislatif (Pileg), serta pendidikan yang kurang memadai untuk bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah ke semua bermuara pada tingkat pendapatan yang rendah, ini akibat dari tingkat pendidikan dengan tingginya biaya pendidikan dan rendahnya kuantitas sekolah negeri, jadi singkatnya tidak semua kecamatan memiliki sekolah negeri khususnya SMP, SMK, dan SMA serta MA,” katanya saat menjelaskan visi dan misi untuk maju di Pileg.
“Saya ini lahir di Cilegon, pada 21 November 1962, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Alamat tempat tinggal Jl. Temuputih Kav. Blok C Kota Cilegon, silahkan rumah saya terbuka 24 jam bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi,” ujarnya.
Seperti diketahui bahwa Ida Farida Arief merupakan lulusan dari SMK YPWKS pada tahun 1979 sampai 1982.
“Saya sangat suka berorganisasi, dulu pada tahn 1978 jadi Bendahara OSIS SMPN Cilegon, terus pada tahun 1980 jadi Wakil Ketua OSIS SMA YPW KS Cilegon, pada waktu kuliah tahun 1985 jadi Mentor KARISMA Bandung, pada tahun 1985 dipercaya sebagai Sekretaris IMC Bandung, tahun 2005 jadi akuntan POMG SMAN 90 Jakarta, tahun 2007 Seksi Dana POMG SMPN 161 Jakarta, dan 2012 jadi Ketua POMG SD HT IV Jakarta, saya suka berorganisasi karena dengan itu bisa menambah saudara, ilmu, jaringan, wawasan, dan melejitkan potensi diri,” ujarnya. (*/Do’a Emak)
[socialpoll id=”2513964″]
