40 Tahun Tradisi Juara Umum Bulu Tangkis Indonesia, Terputus di Sea Games 2017

Dprd ied

FAKTA BANTEN – Tradisi Indonesia menjadi juara umum di cabang bulu tangkis dalam ajang SEA Games selama 40 tahun terputus pada SEA Games 2017 ini. Hal ini setelah wakil Indonesia di ganda putra dan tunggal putri habis di babak semifinal.

Untuk menjadi juara umum, Indonesia minimal harus meraih tiga medali emas. Sementara ini, Indonesia baru meraih satu medali emas dari nomor tim beregu putra. Dengan habisnya wakil Indonesia di ganda putra dan tunggal putri, maka Indonesia hanya menyisakan wakil di tunggal putra yang saat ini sedang bertanding.

Pasangan ganda putra unggulan dua, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, kalah di tangan unggulan empat dari Thailand, Kedren Kittinupong/Dechapol Puavaranukroh dalam pertandingan dua gim saja, 17-21 dan 21-23. Sedangkan wakil di tunggal putri, Gregoria Mariska, kalah di tangan pemain Malaysia, Sonia Cheah dengan 20-22 dan 13-21. Maka Fajar/Rian dan Gregoria hanya menyumbangkan medali perunggu.

dprd tangsel

“Saat sudah memimpin perolehan angka, seharusnya kami lebih percaya diri. Tetapi, malah terburu-buru dan ingin cepat menyelesaikan pertandingan,” komentar Fajar soal pertandingan dalam rilis PBSI, Senin (28/8).

“Kami tampil kurang tenang, sudah beberapa kali unggul, tetapi tersusul lagi. Lawan tidak terlalu menyulitkan secara teknis, namun mereka tampil lebih tenang,” tambah Rian. “Soal beban, itu pasti ada. Tetapi, di hasil hari ini lebih kepada kami tidak bisa bermain dengan baik, tidak dapat keluar dari tekanan,” ungkap Fajar.

Dengan kekalahan dua wakil ini, maka dipastikan tradisi juara umum Indonesia di cabang bulu tangkis terputus. Padahal, sejak Indonesia ikut serta dalam SEA Games pada 1977 hingga SEA Games 2015, Indonesia selalu menjadi juara umum dengan minimal tiga medali emas. Bahkan, Indonesia pernah melakukan sapu bersih medali emas sebanyak empat kali pada SEA Games 1981, 1987, 1997, dan 2007. (*)

Sumber: republika.co.id

Golkat ied