Ada Fenomena Supermoon, Yuk Lihat Langit Malam Ini

Dprd ied

JAKARTA – Minggu (3/12/2017) malam Ini, kita akan disuguhi keindahan luar biasa di langit biru, yakni fenomena Full Cold Supermoon.

Supermoon adalah istilah populer untuk menyebut purnama yang posisi orbit Bulan sedang berada di jarak terdekat dengan Bumi. Bulan diprediksi akan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya.

Selain dinamai Full Cold Supermoon, Supermoon ini juga disebut Big Spirit Moon atau Blue Moon.

Seiring Bulan mengelilingi Bumi setiap bulan, ada satu titik di setiap siklus di mana Bulan berada pada jarak paling dekat (perigee) dan paling jauh (apogee).

Supermoon ini akan terlihat jelas pada hari Minggu malam menjelang Senin pagi jika langit benar-benar bersih (tanpa mendung).

Dirangkum dari National Geographic, Selasa (21/11/2017), Supermoon ini nantinya akan bersandingan dengan rasi bintang Taurus (banteng).

Dengan menutupi bulan dengan jempol, Anda juga bisa mencari bintang oranye Aldebaran, bintang raksasa berusia 65 tahun cahaya.

Secara teknis, ini akan menjadi Supermoon keempat tahun ini dan merupakan satu-satunya yang bisa dilihat dengan mata telanjang.

Lyle Tavernier, spesialis pendidik teknologi di NASA’s Jet Propulsion Laboratory, mengatakan: Bulan purnama terjadi di sepanjang orbit Bulan, namun ketika Bulan purnama terjadi dalam keadaan perigee, ia terlihat sedikit lebih besar dan terang daripada Bulan purnama biasanya.

Supermoon terakhir, di mana kita melihat Bulan terbesar dalam satu generasi terjadi pada November 2016.

Menurut NASA, fenomena ini tidak akan mengguncang seperti waktu itu, namun bulan akan tetap 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang.

Bulan akan dapat terlihat dekat dan lebih besar dari bumi dengan mata telanjang, namun jangan berharap terlalu banyak.

“Ingat bahwa Bulan terlihat membesar 14 persen tidak akan membuatnya tampak jauh lebih besar jika diukur dengan ujung kuku jari,” kata Tavernier.

Jarak Bulan yang semakin dekat dengan Bumi ini juga akan membawa dampak signifikan pada pasang surut air laut.

Dampak Supermoon

Pada tanggal 14 November 2016 malam lalu, dunia akan disuguhkan aksi dari Supermoon terbesar. Itu adalah julukan ketika bulan berada dalam jarak terdekat dengan bumi.

Kali ini, ukurannya 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang daripada sebelumnya.

dprd tangsel

Jika terlewat, kita akan menyaksikan Supermoon lagi pada tahun 2034.

Namun dibalik fenomena langka itu, sering terdengar beberapa mitos. Seperti adanya tsunami dan gangguan kesehatan.

Tapi jangan panik, menurut beberapa ahli itu semua belum tentu benar.

Dari sisi cuaca, fenomena Supermoon tidak berpengaruh secara signifikan.

Memang ketika bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi, akan terjadi pasang surut air, namun tidak ekstrim. Hanya naik beberapa sentimeter.

“Cuaca tidak terpengaruh oleh Supermoon,” kata Dr. Marek Kukula, astronom Inggris.

Hal senada juga diucapkan Pete Wheeler dari International Centre for Radio Astronomy.

“Tidak akan ada gempa bumi atau gunung berapi meletus, kecuali memang tahun perhitungannya sama,” katanya.

Bumi hanya akan mengalami keadaan air yang surut lebih rendah dan keadaan air pasang lebih tinggi pasang ketika proses Supermoon.

Tidak berbeda jauh dengan cuaca, tampaknya fenomena Supermoon juga tidak akan mengganggu kesehatan, kecuali gangguan tidur.

Menurut Dr. Niall McCrae, seorang peneliti kesehatan mental di King College London, ia menemukan kurangnya penelitian antara hubungan Supermoon dan masalah kesehatan mental di awal abad 19.

Namun, sebaliknya, menurut perawat dari Dr. McCrae, Supermoon membuat pasien lebih resah dan gelisah. Untuk itu, sebuah kelompok internasional melakukan penelitian.

Mereka mempelajari pola tidur anak-anak.

Masyarakat melihat keindahan supermoon dari Fremantle War Memorial di Monument Hill, London, Inggris, Senin (14/11/2016)

Hasilnya ke luar pada bulan Mei 2016 kemarin. Dari 5.812 anak-anak durasi tidur ketika Supermoon terjadi mengalami penurunan rata-rata lima menit.

Hasil lain juga menjelaskan jika orang dewasa yang sehat dan normal tidur 20 menit lebih sedikit saat Supermoon.

“Namun tidak ada gangguan kesehatan yang substansial terjadi,” jelas Dr. McCrae.

“Jadi, dengan penelitian ini kami menghimbau agar masyarakat tidak khawatir. Sebab Supermoon tampaknya tidak mempengaruhi kesehatan dan juga perilaku masyarakat,” jelas Dr. Jean-Philippe Chaput, dari The Eastern Ontario Research Institute. (*/Temon)

Golkat ied