LEBAK – Belakangan ini santer informasi beredar tentang adanya aksi prostitusi di salah satu warung kopi di Kampung Pancur, Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak. Mendapat info ini, Tim faktabanten.co.id pun mencoba memastikannya.
Ketika faktabanten.co.id coba melakukan investigasi dengan menjadi pelanggan di warung kopi yang ada di Kampung Pancur tersebut, terjadilah perbincangan dengan seorang wanita di warung tersebut.
“Di sini ceweknya tidak bisa dibawa keluar, kalau mau dibooking disini saja, short time Rp 300 ribu,” ujar cewek di warung tersebut.
Ditanya apakah tempat itu aman dan tidak dirazia petugas, wanita yang mulai bergaya centil ini mengatakan, bahwa berdasarkan pengalamannya selama ini, jarang ada razia.
“Kalau adapun kami dikasih tahu dulu, pokoknya aman deh bang,” ungkapnya.
Dengan investigasi ini, maka jelaslah bahwa warung itu memang menyediakan tempat prostitusi.
Saat faktabanten.co.id berbincang dengan warga setempat, ternyata mereka selama ini juga merasa resah dengan keberadaan warung remang-remang tersebut.
Warga juga meminta agar instansi terkait agar segera bertindak, karena warung yang menyediakan tempat maksiat tidak boleh diberi ampun dan harus diberantas.
“Dulu sempat dirazia oleh Polsek Cibadak dan warungnya pun tutup, tapi seminggu kemudian buka lagi,” ujar warga Kampung Pancur yang tidak mau disebutkan namanya, Jumat (5/1/2018).
Ia pun mengatakan, dirinya sebagai orang yang sudah tua di daerah itu sangat menyesalkan dengan adanya tempat prostitusi dengan berkedok sebagai warung kopi.
“Kalau bisa ditertibkan jangan sampai warga bertindak sendiri,” ungkapnya tegas.
Dengan adanya tempat prostitusi ini, warga sekitar juga merasa malu.
“Malu rasanya kita sebagai warga asli desanya dijadikan lahan maksiat, dan begitu juga dengan kadesnya kita juga berharap agar bertindak dengan cepat,” pinta warga.
Sementara sampai berita ini dilansir, Kepala Desa Bojongleles belum dapat dihubungi untuk mengkonfirmasi terkait hal ini. (*/Sandi)
