Aksi Mahasiswa Tolak Biaya KKN yang Dianggap Tak Masuk Akal

Sankyu

SERANG – Sejumlah mahasiswa STIM Prima Graha pada Sabtu (22/7/2017) sore kemarin, menggelar aksi menyikapi kebijakan manajemen kampusnya yang tidak memihak ke mahasiswa.

Kampus STIM Prima Graha dinilai menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dengan besaran biaya yang terlalu mahal dan tidak masuk akal.

“Bahkan kampus sebagai lahan bisnis,” ujar Hendro Mahyadi, salah seorang Pengurus BEM dalam orasinya.

Menurut Presiden Mahasiswa STIM Prima Graha, Iko Priyono, kebijakan biaya KKN ini terlalu berlebihan.

“Perihal kebijakan KKN yang menurut kita membebankan mahasiswa dengan bayaran yang melebihi kampus lain. Biaya KKN mencapai satu juta dua ratus ribu rupiah,” ungkapnya.

Sekda ramadhan

Hingga jelang malam hari, aksi mahasiswa tersebut tidak juga direspon oleh pengurus kampus. Upaya mahasiswa untuk menemui manajemen kampus pun, belum berhasil.

“Kita belum ketemu hasil karena tadi para pimpinan tidak mau ketemu dengan pihak mahasiswa,” jelasnya.

Meski belum berhasil direspon oleh pihak manajemen kampus, mahasiswa mengaku akan terus menyuarakan aspirasi. Kali ini dengan cara mengumpulkan KTP dan juga KTM bagi mahasiswa yang menentang kebijakan tersebut.

“Kelanjutannya masih akan terus menyuarakan aspirasi sampai ada titik temu yang sama-sama baik bagi semua pihak. Minggu depan kalau nggaak digubris juga akan di adakan aksi yang lebih banyak lagi,” tegas Hendro lagi.

Sementara pihak pengelola STIM Prima Graha sendiri hingga berita ini diturunkan belum bisa dimintai konfirmasinya. (*)

Honda