Anggota DPRD Cilegon Tak Ada di Kantor, Ojek Pangkalan Gagal Sampaikan Aspirasi

CILEGON – Merasa keberatan dengan keberadaan Gojek (Ojek Online) yang beroperasi di wilayah Kota Cilegon, puluhan tukang Ojek Pangkalan, Senin (28/8/2017) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, mendatangi gedung DPRD Kota Cilegon.

Kedatangan para tukang ojek itu mengaku ingin beraudensi dengan anggota dewan selaku wakil rakyat.

“Kedatangan kami hanya meminta pada DPRD Cilegon untuk mendengar aspirasi kami selaku orang kecil,” ujar Hendro (30), salah seorang pengojek yang biasa mangkal di Pintu Keluar Tol Cilegon Timur ini.

Baca Juga : Tolak Adanya Ojek Online, Tukang Ojek Pangkalan Datangi DPRD Cilegon

Setelah menunggu lama, ternyata tidak ada satupun anggota dewan yang menerima kedatangan para tukang ojek konvensional itu.

Selain para tukang ojek itu belum mengirimkan surat permohonan audiensi, diketahui juga mayoritas anggota DPRD Cilegon pagi itu belum terlihat ada yang datang ke kantor tersebut.

Niat mereka untuk menemui Ketua DPRD Cilegon Fakih Usman untuk menyampaikan aspirasi, akhirnya gagal. Dengan sikap kecewa, puluhan para tukang ojek tersebut meninggalkan lokasi gedung wakil rakyat itu sekitar satu jam kemudian.

Perwakilan tukang ojek kemudian membuat surat permohonan audiensi dan disampaikan kepada staf Komisi II DPRD Cilegon siang ini juga.

Ditemui wartawan di gedung DPRD, para tukang ojek mengaku terusik dan pendapatannya mulai berkurang ketika ojek online itu beroperasi di Kota Cilegon.

“Pendapatan berkurang sampai dengan 70 persen,” ujar Hendro, Senin (28/8/2017).

“Terus terang saya menolak keberadaan ojek online jika masuk ke Cilegon. Kami minta ini tidak berlarut-larut dan pemerintah harus berikan solusi,” ujarnya.

Sementara pengojek lainya, Adi KR mengatakan, semenjak Ojek Online beroperasi di Cilegon pendapatannya hanya berkisar Rp 20 ribu per-hari. (*)

Honda