Angin Kencang di Cilegon Juga Tumbangkan Pohon dan Menimpa Mobil di SMPN 5

CILEGON – Peristiwa angin kencang yang menerjang sebagian wilayah Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon selasa sore kemarin (21/3/2017) masih terus menyisakan derita dan kerugian bagi masyarakat.

Salah satunya menyebabkan pohon besar yang berada di halaman SMPN 5 Cilegon tumbang, dan menimpa mobil milik orang tua murid yang sedang terparkir.

Tumbangnya pohon jenis Beringin ini selain menimpa satu mobil juga merobohkan pagar dan gapura SMPN 5, tiang listrik, atap rumah warga serta sempat menutupi akses jalan Ciberko – Sambirata.

Dalam pantauan Fakta Banten, malam sekitar Pukul 19.30 WIB, batang pohon yang menutupi jalan tampak sedang dipangkas oleh beberapa petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon dan beberapa petugas PLN sedang memeriksa tiang dan kabel listrik yang tertimpa pohon tersebut. Namun proses evakuasi dihentikan sekitar Pukul 20.00 WIB.

Hendra, pemilik mobil Nopol B 1241 NKO yang kondisi masih tertindih beberapa ruas batang besar, menyesalkan berhentinya proses evakuasi tersebut.

“Ga tahu apa alasan para petugas itu berhenti, mobil saya masih belum dievakuasi begitu, bisa tambah ringsek itu. tadi ada petugas BPBD, Camat, tapi kenapa pada pulang?” keluhnya.

Selain bercerita kronogolis kejadian Hendra juga mengatakan akan menuntut pihak pemilik pohon (SMPN 5 – red).

“Saya lagi nunggu anak ikut ektrakurikuler, kejadiannya pohon roboh itu sekitar jam 5 an, untung sekitar jam 5 kurang sepuluh saya keluar dari mobil dan nunggu di warung. Saya kecewa mobil saya belum dievakuasi, saya akan menuntut pihak pemilik pohon ini,” ucapnya kesal.

Sementara itu Juhi, Guru SMPN 5 Cilegon saat ditanyakan mengapa evakuasi berhenti, mengatakan karena kondisi gelap akibat listrik mati, maka evakuasi dilanjutkan esoknya (Rabu hari ini – red).

“Karena listirk dipadamkan PLN jadi mungkin gelap sementara agar jalan bisa dilewati aja dulu, tapi Camat, dari Pertamanan, BPBD, Dindik sudah tahu kok kang, tadi kesini mungkin karena hujan pada pulang,” ujarnya.

Saat disinggung soal rencana tuntutan dari pemilik mobil, Juhi menjawab singkat.

“Kan musibah, masa dituntut?” pungkasnya.

Camat Cibeber, Noviyogi Hermawan juga membenarkan penundaan evakuasi mobil milik orang tua murid tersebut, dan akan dilanjutkan Rabu pagi ini.

“Karena memang tidak memungkinkan bos terlalu beresiko kalau dikerjakan malam,” tegasnya. (*)

Honda