Banjir di Grenyang Puloampel, PT Duta Sugar Dituding Jadi Penyebabnya

Dprd ied

SERANG – Banjir yang merendam puluhan rumah warga Kampung Ragas Grenyang, Desa Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang dalam beberapa hari ini, warga menuding hal itu terjadi diakibatkan oleh sempitnya saluran air dan fasilitas dari PT Duta Sugar Internasional.

Sehingga akibat banjir tersebut banyak warga yang mengalami kerugian, baik materiil serta keamanan dan kenyamanan.

“Banyak keluhannya, beras dua kwintal, kulkas kerendam, kasur pada basah. Perjanjian perusahaan dulu katanya saluran air mau dilebarin, jalan diperluas, parkiran pabrik di dalam biar gak mengganggu. Harus ada solokan air di sisi jalan biar tidak banjir lagi,” keluh Rahmat, warga Grenyang yang rumahnya berada di depan PT Duta Sugar, kepada awak media Senin (26/2/2018).

Padahal banjir yang merendam rumah warga rata-rata setinggi setengah meter itu, tidak pernah terjadi sebelum adanya proyek milik pabrik gula tersebut.

“Sebelum ada proyek pabrik mah nggak pernah banjir separah ini,” ujarnya.

Begitu juga yang dituturkan oleh Sukriyah, warga Grenyang lainnya yang mengeluhkan dampak banjir ini.

dprd tangsel

“Ini saluran airnya kesumbat adanya pabrik Duta Sugar itu, harapannya sih biar cepet diperbaiki. Jelas keganggu kalau begini,” keluhnya.

Menyikapi persoalan banjir ini, Dewan Pertimbangan Persatuan Pendekar Persilatan Seni Budaya Banten Indonesia (PPPSBBI) Sayuti Sanit, mendesak pihak PT Duta Sugar International segera berbenah untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut.

“Sarana di depan pabrik PT Duta Sugar atau Wilmar itu sudah tidak layak lagi. Di depan ada warung-warung, samping ada lahan parkir yang sudah tidak memadai. Pihak perusahaan harus melakukan perluasan lahan ke depan. Jalan tersebut nanggung, semoit jadi harus dipindah di belakang warung, karena pernah terjadi tabrakan orang meninggal,” terangnya.

Sayuti juga menjelaskan penyebab terjadinya banjir dan menawarkan solusi untuk segera ditindak lanjuti oleh PT Duta Sugar International.

“Kapasitas saluran air tidak mencukupi, bahkan itu tersumbat dan tidak sesuai volume air. Sehingga air meluap dan banjir. Hujan ini peringatan bagi PT Duta Sugar. Ini tidak bisa ditawar, harus segera dibebaskan kedepan,” jelas Sayuti.

Selain itu, Sayuti juga menegaskan kalau langkah tersebut tidak dilakukan maka persoalan banjir ini tidak ada penyelesaian.

“Maka kami mengajukan ini, kalau itu tidak dilaksanakan oleh Duta Sugar. Maka akan terjadi bahaya dan krusial selamanya tidak akan kondusif,” tegasnya. (*/Ilung)

Golkat ied