Bappeda Banten Inisiasi Pengembangan Budidaya Kepiting dan Udang 30 Hektar

Dprd ied

SERANG – Guna memaksimalkan potensi sumber daya kelautan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten menginisiasi pertemuan dengan para pihak untuk program pemberdayaan masyarakat pesisir.

Udang dan Kepiting merupakan komoditas ekonomi tinggi yang patut diperhitungkan, mengingat saat ini kebutuhannya sangat tinggi, bukan saja untuk pemenuhan pasar global namun juga permintaan domestik.

Melihat potensi tersebut Bappeda Provinsi Banten menilai dengan bentang garis pantai yang dimiliki Provinsi Banten, pengembangan budidaya kepiting dan udang bisa menjadi potensi bisnis yang menggiurkan bagi masyarakat.

Dikatakan Kepala Bappeda Provinsi Banten, Hudaya Latuconsina, program yang rencananya akan mulai dilakukan pada Agustus 2017 tersebut tahap awal dipusatkan di Kabupaten Serang.

“Kabupaten Serang karena secara karakteristik wilayah cocok untuk pengembangan komoditas tersebut, di sana ada laut dan lahan darat yang cukup untuk dibuat Demplot, dan juga dekat dengan kita sehingga mudah untuk pengawasannya,” ujarnya kepada faktabanten.co.id usai rapat koordinasi di Ruang Rapat Bappeda, Rabu (17/5/2017).

dprd tangsel

Lahan seluas 30 Hektar pun akan disiapkan pemerintah untuk membangun Demplot pengembangan usaha kemaritiman ini.

“Untuk lahan udang 10 Ha dan Kepiting 20 Ha,” imbuhnya.

Tak sekedar pengembangan usaha, lewat Demplot ini, pemerintah ingin masyarakat bisa mandiri dan melakukan usaha budidaya ini dengan serius.

“Pusat Edukasi buat masyarakat, ada model operatingnya kami ingin bagaimana membiasakan masyarakat dalam membudidayakan kepiting dengan baik dan benar, masyarakat bisa enjoy menjalankan bisnis ini, bisa terukur dengan masa depan yang bisa dicapai,” katanya.

Bukan hanya lahan, teknologi dan sarana pendukung lain pun disiapkan untuk projek ini termasuk bantuan permodalan.

“Berkaitan dengan perusahaan besar, kita libatkan mereka karena kepentingan nya dengan kepentingan pasar sekaligus konteks pembinaan teknis, termasuk untuk akses permodalan, makannya ada Bank Banten, Jamkrida untuk mendisain konsep-konsep pembiayaannya,” pungkas Hudaya. (*)

Golkat ied