SERANG – Provinsi Banten merupakan salah satu daerah dengan anugrah destinasi wisata yang melimpah, baik yang alami maupun buatan, meski dianugrahi dengan keindahan dan keunikan yang luar biasa, namun dunia Pariwisata Banten seakan masih jauh tertinggal dibanding daerah lainnya.
Hal ini terungkap dalam kegiatan Sosialisasi Branding Pesona Indonesia di Hotel Ratu Kota Serang, Rabu (14/6/2017). Beberapa hambatan penyebab lambatnya kemajuan industri Pariwisata Provinsi Banten dibedah dan didiskusikan solusinya.
Salah satu yang menjadi faktor penghambat kemajuan industri wisata di daerah ini adalah belum berjalannya branding ‘Exciting Banten’ sebagai citra Pariwisata Banten.
Dijelaskan Reputation Management Strategic Brand Management Photography, Budi Rizanto Binol, branding sangat penting untuk menyedot animo wisatawan datang ke Banten.
“Branding sangat penting untuk memberikan citra dan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung, Malaysia sudah lebih dulu melakukan itu dengan Truly Asia nya,” ujarnya saat memberikan pemaparan, Rabu (14/6/2017).
Untuk membangun branding tersebut, pemerintah daerah harus bersinergi dengan unsur pentahelix Pariwisata (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media).
“Informasi Pariwisata di dunia hanya 10 persen dan didominasi berita negatif, 90 persen sangat jelek (Survei informasi Parawisata 2015), semua unsur pentahelik harus bersinergi, butuh kerja bareng,” katanya.
Menurut Binol, branding merupakan janji dari penyedia jasa wisata untuk memberikan service yang sesuai dengan brand dan tagline yang dijual.
“Kalau Banten Exciting, berarti Pariwisata Banten harus menyuguhkan sesuatu yang menyenangkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Eneng Nurhayati mengatakan, branding Pariwisata ini bermanfaat untuk membangun trust pengunjung.
“Branding sangat membantu kita dalam mempromosikan dan membangun potensi wisata yang dimiliki. Pada aplikasinya, senantiasa bisa menggunakan platform branding tersebut dengan baik dan benar,” ujarnya pada kesempatan yang sama. (*)
