BI Turunkan DP Rumah hingga Kendaraan

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan selama 3 bulan berturut-turut. Selain itu, hasil rapat dewan gubernur (RDG) hari ini mengumumkan BI mengambil banyak keputusan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Keputusan tersebut mulai dari merelaksasi kredit properti dan kendaraan bermotor yang imbasnya uang muka jadi lebih ringan. Kemudian relaksasi rasio intermediasi makroprudensial. BI juga memperkuat strategi moneter untuk mendukung upaya menjaga kecukupan likuiditas dan meningkatkan efisiensi pasar uang sehingga memperkuat transmisi bauran kebijakan yang akomodatif.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan ada beberapa alasan BI mengambil kebijakan secara bertubi-tubi. Pertama, Perry menyebut sejak awal tahun memang BI mengarahkan kebijakan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.

“Sekaligus untuk langkah preemptive terhadap dampak dari ketegangan perdagangan dunia dan penurunan ekonomi global,” kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Dia menjelaskan, sejak 3 bulan terakhir BI sudah memperkirakan kemungkinan dampak negatif dari ekonomi dunia. Perry menyebut, BI sebelumnya sudah melakukan pelonggaran likuiditas tak hanya melalui operasi moneter namun juga melalui giro wajib minimum (GWM).

Kartini dprd serang

Tahun lalu, BI juga sudah melonggarkan LTV dan melonggarkan RIM. “Langkah ini perlu diperkuat sebagai antisipasi dampak negatif perdagangan di dunia. Evaluasi kami memang melihat perdagangan dunia yang mempengaruhi asumsi kami untuk pertumbuhan ekonomi global,” jelas dia.

Kondisi-kondisi tersebut akan berdampak dan akan mempengaruhi daya dukung perekonomian Indonesia.

“Kita antisipasi agar mendukung perekonomian. Volume perdagangan dunia tentu akan memberi tekanan terhadap ekspor, ke depan kalau kita tidak tempuh langkah lebih lanjut dampak bisa mengganggu ekonomi. Maka kita menempuh untuk melanjutkan kebijakan,” jelasnya.

Alasan penurunan suku bunga karena inflasi saat ini rendah, stabilitas ekonomi eksternal terjaga dan neraca pembayaran surplus. Hal tersebut membuat BI mengambil kebijakan dalam waktu yang sudah diperhitungkan.

“Kenapa baru sekarang? Inikan 3 bulan kita akan evaluasi lagi, dampak perdagangan dunia, langkah lanjutan yang akomodatif untuk melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi ke depan. Apakah ada kaitannya dengan bunga Fed yang turun semalam? Nggak ada, karena kita sudah perkirakan sebelumnya kalau mereka akan turunkan,” jelas Perry. (*/Detik)

Polda