Muhammad Nizar, Wakil Rakyat Dengan Tekad Wujudkan Kesejahteraan Banten

SERANG – Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Muhammad Nizar, tercatat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten periode keanggotaan 2019-2024.

Nizar diambil sumpahnya dalam rapat paripurna istimewa, di Sekretariat DPRD Banten, Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang, Senin (2/9/2019) lalu.

Demikian tertuang pada keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor 161.36-4814 tahun 2019 tentang peresmian, pengangkatan Anggota DPRD Provinsi Banten masa jabatan 2019-2024.

Laki-laki berusia 39 tahun ini untuk kedua kalinya menjadi wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banten 5 Kota Tangerang A yang meliputi Kecamatan Tangerang, Jatiuwung, Batuceper, Benda, Karawaci, Periuk, Cibodas, dan Neglasari. 

Sebelumnya, di awal tahun berdirinya Partai Gerindra, Nizar pernah gagal menjadi Anggota DPRD Provinsi Banten pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2009-2014. Namun menjelang akhir periodesasi, Nizar ditunjuk sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW).

Sosok pria kelahiran Aceh Timur 30 November 1980 itu, mengaku bersyukur mendapat kepercayaan masyarakat Banten menjadi wakil rakyat untuk masa periode 2019-2024 dengan perolehan suara 17.051.

Dengan prolehan suara terbanyak di Partai Gerindra untuk Dapil Banten 5 Kota Tangerang A, Nizar dipercaya oleh partai untuk menduduki jabatan sebagai Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten, Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Riwayat Singkat Pendidikan M. Nizar, Dari Aceh Ke Jakarta

Selama 6 tahun, Nizar mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Langsa, Kota Langsa, Aceh. Seusai tamat SD, ia melanjutkan ke Madrasah Pondok Pesantren Ulumur Qura’n selama tiga tahun, dan dilanjutkan ke SMA Negeri 38 Lenteng Agung Jakarta Selatan.

Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Banten tersebut, merupakan lulusan Politeknik Universitas Indonesia (UI) yang sekarang menjadi Politeknik Negeri Jakarta. Tak tanggung-tanggung, ternyata Nizar juga memperdalam ilmu hukum di Fakultas Hukum UI.

Saat sekolah, Nizar terlibat aktif dalam kegiatan intra maupun ektrakurikuler. Sejak SD sampai SMA, ia selalu terpilih menjadi ketua kelas. Ia juga pernah dicalonkan sebagai salah satu kandidat Ketua OSIS. Selain itu, pada tahun 1997, ia pernah menjadi Anggota Paskibraka DKI Jakarta.

Selain pernah menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Tehik Sipil di Politeknik Jakarta, ia juga menjabat sebagai Ketua Purna Paskibraka Indonesia DKI Jakarta sampai sekarang. Kemudian dalam pergerakan mahasiswa, Nizar tercatat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Depok Bidang Kekaryaan dan menjadi pengurus di Balitbang Pengurus Besar (PB) HMI.

Saat mahasiswa, Nizar turut berperan dalam membangun konsolodiasi di kalangan mahasiswa. Tak heran, sebutan aktifis gerakan mahasiwa, kerap menjadi panggilan bagi Nizar saat di bangku perkuliahan.

Dalam beberapa kesempatan, ia juga ikut terlibat menjadi aktor intelektual, dalam mengkampanyekan persoalan-persoalan yang dialami rakyat Indonesia secara luas. Isu-isu populis sering jadi dagangan mahasiswa untuk terus disuarakan di jalanan. Baginya melawan ketertindasan dan keterbelakangan yang telah dilakukan rezim, merupakan keniscayaan. Hal itu sebagai wujud demokratisasi dalam sebuah negara. Pasalnya, kekuasaan perlu dididik dengan perlawanan dan kebenaran.

Komitmen Nizar di Komisi V DPRD Banten

Melalui amanah yang ia emban saat ini sebagai Ketua Komisi V DPRD Banten, yang konsen dalam memperjuangkan kepentingan rakyat Banten, Nizar mengaku akan fokus pada persoalan ketimpangan sosial, taraf kesejahteraan, layanan kesehatan dan kualitas pendidikan di Provinsi Banten.

Saat diamanahkan oleh partai, ia sadar betul mewujudkan kesejahteraan sosial merupakan tugas yang tidak mudah. Dengan situasi yang terjadi di Banten, seperti banyaknya angka kemiskinan, dan maraknya persoalan pengangguran, bukan berarti tidak dapat diselesaikan. Namun masih ada waktu panjang yang akan dilakukan untuk menyelesaikan itu semua, yakni dengan berbagai upaya semaksimal mungkin.

Kemudian Nizar menganggap, Banten sangat membutuhkan terobosan-terobosan baru guna terwujudnya kesejahteraan di Banten yang merata. Karena berpisahnya Provinsi Banten dari Jawa Barat, salah satunya yaitu untuk menghilangkan polarisasi atas ketimpangan yang begitu jauh dengan daerah-daerah lain.

“Saya pikir komitmen kita bersama bagaimana mewujudkan cita-cita itu (mensejahterakan masyarakat). Ketika Banten menjadi provinsi sendiri, sehingga bisa mengurus diri sendiri. Jadi tidak lain tekad saya sama apa yang diperintahkan oleh partai, yaitu bagaimana kesejahtraan ini terwujud,” tegas Nizar kepada Fakta Banten saat ditemui di ruangannya, Rabu (5/2/2020).

Dengan semangat perubahan untuk mewujudkan itu semua, lanjut Nizar, tentu perlu saling mendukung antar semua elemen untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Menurutnya hal ini harus dilakukan dengan diawali pembenahan sumber daya manusia (SDM), lalu kemudian meningkatkan mutu pendidikan, serta memastikan kondisi kesehatan masyarakat dapat terjamin.

“Ketika dua hal ini bisa diwujudkan saya merasa optimis, kesejahteraan di Banten itu akan menjadi sebuah keniscayaan,” tegas Nizar.

Lebih jauh dia mengungkapkan, Banten merupakan daerah yang mempunyai potensi besar, terlebih dekat dengan Ibu Kota Indonesia, yakni Jakarta. Namun saat dilihat, kondisinya tidak semua daerah di Banten ini seperti daerah yang bertetangga dengan Ibu Kota.

“Tentu kalau kita berkawan dengan orang sehat tentu kita sehat, berkawan dengan orang pintar tentu kita ikut pintar, kalau kita bertetangga dengan Jakarta, paling tidak, tidak jauh betul bedanya. Tapi sayangnya kondisi geografis di Banten yang dekat dengan Ibu Kota itu hanya Tangerang, karena memang bersentuhan langsung dengan Ibu Kota, sementara di kabupaten/kota yang lainya belum seperti harapan yang dari dulu dibayangkan,” imbuh Nizar.

Maka dari itu, melalui partai politik, bersama Gerindra yang hari ini menginjakkan usianya ke-12 tahun, Nizar sebagai politikus muda mengharapkan, agar Banten menjadi provinsi yang besar dan maju. Provinsi yang memiliki sumber daya luar biasa, bahkan Banten punya karakteristik dan kebudayaan sendiri yang cukup khas. Sehingga daerah lain menilai, Banten menjadi salah satu provinsi yang cukup unik dan tentu juga relegius.

“Potensi besar di Banten ini harus bisa mendorong dan membawa kebaikan, jadi tidak hanya mengedepankan apa yang selama ini berjalan dengan normal, masih banyak potensi-potensi Banten yang perlu digali,” terangnya.

Nizar melihat bahwa Banten merupakan daerah yang religius, selain orang-orangnya, banyak juga situs budaya dan peninggalan-peninggalan yang bersejarah menjadi tren wisata. Tentu bagi masyarakat di luar Banten, itu menjadi sebuah potensi baru dan besar untuk Provinsi Banten. “Keinginanya hanya satu, bagaimana merakyatnya gemah ripah loh jinawi,” ucapnya.

Sebagai partai politik, Partai Gerindra adalah partai yang baru dua periode penuh berada di parlemen, namun saat ini masuk periode yang ketiga. Bagi Nizar, banyak cita-cita yang ingin diwujudkan pada momentum penting ini, meski semua cita-cita itu belum penuh terlaksana, tapi ia berharap kehadiran Gerindra di Provinsi Banten apalagi saat ini Gerindra memiliki Ketua DPRD Banten dari Partai Gerindra, dapat mewujudkan perubahan-perubahan yang nyata.

“Dengan keberadaan kami sebagai partai pemenang, semoga dapat mewujudkan semua perubahan-perubahan yang signifikan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah, DPRD sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintahan, dapat berkolaborasi baik dengan eksekutifnya. Sehingga keberadaan kami di legislatif bisa memberikan inovasi dan kreativitas yang baru bagaimana membangun Banten ini secara mandiri,” terang Nizar.

Dia juga berharap, dapat terjadinya pembangunan yang merata di seluruh kabupaten/kota yang ada di Banten. Sehingga kemakmuran dan kesejahtraan rakyat Banten bisa dirasakan, sampai ke pelosok-pelosok daerah terpencil. (*/Qih)

Honda