Dispar Dorong Industri Kreatif Banten Miliki Daya Saing dengan Standar Global

SERANG – Dinas Pariwisata Provinsi Banten menggelar Forum Kemitraan dan Industri Kreatif guna meningkatkan sinergitas dunia industri pariwisata agar bisa meningkatkan sektor industri ekonomi kreatif Banten, Kamis (24/5/2018), bertempat di Le Dian Hotel, Kota Serang.

Hadir dalam acara tersebut beberapa stakeholder dari berbagai kemitraan pariwisata, mulai dari sektor Perbankan, sektor Tour and Travel Agent, sektor Perhotelan dan lainnya. Dan turut menampilkan para pelaku industri ekonomi kreatif di Provinsi Banten dengan berbagai olahannya, mulai dari olahan pangan sampai kerajinan tangan.

Kepala Dinas Pariwisata Banten, Eneng Nurcahyati menyampaikan bahwa agenda yang dilaksanakan pihaknya sebagai upaya menyinergikan pelaku industri ekonomi kreatif dengan beberapa stakeholder agar bisa meningkatkan daya saing pariwisata Banten.

“Konteksnya apakah stakeholder bisa membeli produknya atau membiayai kredit agar mereka bisa meningkatkan usahanya. Ini juga untuk meningkatkan daya saing pariwisata Banten, karena selain menata destinasi, kita juga harus melakukan pembinaan di industri ekonomi kreatifnya, apakah itu di olahan pangan, kerajinan sebagai souvenir dan oleh-oleh maupun bidang lain,” ujar Eneng kepada faktabanten.co.id di sela-sela acara.

Dicontohkan oleh dirinya, agar olahan-olahan pangan dan kerajinan dari pelaku industri ekonomi kreatif Banten bisa digandeng oleh para stakeholder yang juga bergerak di bidang kepariwisataan.

“Ada olahan pangan, baik makanan atau pun minuman, ini bisa disajikan di hotel. Untuk menambah sajian kulinernya. Untuk agen tour and travel, barangkali dengan mengetahui keberadaan mereka saat bawa tamu bisa dibawa ke tempat mereka untuk memperoleh souvenir dan sebagainya,” terangnya.

Ia pun menuturkan bahwa saat ini pihaknya terus berupaya meningkatkan industri ekonomi kreatif di Banten sebagai penopang kemajuan ariwisata daerah, terutama agar bisa memiliki daya saing dengan standarisasi global.

“Kita terus berupaya untuk sampai pada daya saing standar global, karena kita berharap wisatawan bukan dari domestik Banten saja, tapi dari nusantara bahkan mancanegara,” ujarnya.

Untuk mencapai itu, wanita yang kerap dipanggil ‘Bunda’ tersebut mengungkapkan bahwa ia terus melakukan pembinaan-pembinaan terhapap para pelaku industri ekonomi kreatif di Banten agar lebih memiliki kualitas dan kuantitas produknya sesuai dengan standar global.

Kartini dprd serang

“Upaya pembinaan yang kami lakukan agar mereka bisa memenuhi dari aspek legalitasnya, seperti halal dan sebagainya, serta higien sanitary nya juga menjadi perhatian,” ungkapnya.

Bukan hanya itu, Dikatakan Kadis Pariwisata Banten bahwa aspek networking (pemasaran) para pelaku industri ekonomi kreatif Banten di era digitalisasi pun turut menjadi perhatian pihaknya.

“Apalagi pemasaran sekarang sudah banyak dilakukan online, ini era nya digitalisasi, kami juga mengajak kepada para pelaku industri ini untuk dapat meningkatkan kemampuan dirinya agar mampu bertransaksi secara online,” jelasnya.

Namun diakui dirinya, bahwa produk-produk hasil dari para pelaku industri ekonomi kreatif di Banten masih belum mampu merambah ke seluruh destinasi pariwisata di Banten karena dinilai masih kurangnya spot untuk para pelaku industri kreatif memasarkan produknya di setiap tempat wisata yang ada di Banten.

“Jujur, memang hasil dari olahan ini belum bisa merambah ke seluruh destinasi wisata, entah karena network nya atau karena belum banyaknya kios-kios khusus untuk memasarkan olahan-olahan tersebut,” ungkapnya.

“Tapi kita sedang beranjak kesana, di setiap tempat wisata ada kios-kios khusus untuk UMKM baik itu pangan ataupun kerajinannya,” imbuhnya.

Akan tetapi, kendati masih ada beberapa kendala bagi para pelaku industri ekonomi kreatif Banten. Kadis Pariwisata tetap memberikan apresiasinya dan menilai ada perkembangan hasil olahan dari pelaku industri ekonomi kreatif Banten dari tahun ke tahun.

“Kalau dilihat perkembangannya dari tahun ke tahun, saya bersyukur, dari aspek kualitas dan kemasan sudah banyak berkembang. Banyak lembaga-lembaga yang sudah konsen juga terhadap industri ekonomi kreatif di Banten, dilihat dari 16 sub sektor, kita sudah menggeliat dengan berbagai event yang diselenggarakan, dan kami mengapresiasi itu” tukasnya.

Diakhir, ia berharap kedepan agar para pelaku industri ekonomi kreatif Banten mampu menjaga dan terus meningkatkan kualitas dan kontinuitas keterjaminan setiap produknya agar bisa benar-benar memenuhi standarisasi secara global. (*/Ndol)

Polda