Gempa Sebabkan Serangan Jantung, Satu Orang di Lebak Meninggal

Sankyu

LEBAK – Akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Lebak Selasa (23/1/2018) kemarin, seorang Warga Kampung Cikawung, Desa Sawarna Barat, Kecamatan Bayah, bernama Nana (40) dilaporkan meninggal dunia sekitar 10 menit berselang dari peristiwa gempa yang terjadi pukul 13.34 WIB.

Lili Suheli, Sekretaris Desa (Sekdes) Sawarna Barat, kepada faktabanten.co.id mengatakan, korban meninggal akibat terkena serangan jantung pada saat terjadinya gempa.

“Korban sebelumnya memang mengidap penyakit diabetes dan pada saat gempa korban terkena serangan jantung,” ujarnya.

Lili menuturkan korban sempat pingsan dan dibawa ke Puskesmas setempat, namun naas ketika hendak di rujuk ke rumah sakit, korban menghembuskan nafas terakhirnya.

“Saat kejadian korban pingsan, lalu di bawa ke Puskesmas, namun ketika hendak dirujuk ke rumah sakit, korban meninggal dunia,” tuturnya.

Sekda ramadhan

Selain itu, berdasarkan hasil rekapitulasi data sementara tercatat 1.269 rumah mengalami kerusakan akibat gempa. Dari 1,269 rumah terdiri dari rusak berat sebanyak 146 unit dan rusak ringan 1.123 unit.

Rumah yang mengalami kerusakan tersebar di 17 kecamatan antara lain Wanasalam 63 unit, Bayah 142 unit, Panggarangan 92 unit, Cilograng 149 unit, Lebak Gedong 66 unit, Cimarga 5 unit, dan Sajira 1 unit, Kecamatan Cirenten 17 unit, Cihara 5 unit, Bojongmanik 15 unit, Cijaku 23 unit, Cigemblong 9 unit, Malingping 549 unit, Cileles 1 unit dan Muncang 10 unit.

Sementara Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Madlias mengatakan, tidak hanya rumah, ada pula puluhan bangunan sekolah SD, SMP dan MA juga tempat ibadah yang mengalami kerusakan yang diakibatkan gempa, BPBD hingga kini mendirikan Posko Darurat untuk menerima laporan korban gempa tektonik.

“Kami akan berupaya secara maksimal untuk membantu para korban gempa agar kehidupan mereka tidak menimbulkan penderitaan,” ujarnya.

Menurut dia, pihaknya terus menyalurkan bantuan bahan pokok berupa beras, mie instan, air mineral dan kebutuhan lainnya. Penanganan pasca bencana diprioritaskan agar para korban bisa kembali hidup normal.

“Kami berharap rumah warga yang rusak bisa dibantu oleh pemerintah agar mereka kembali membangun,” tandasnya. (*/Sandi)

Honda