Gubernur Imbau ASN Banten Selalu Shalat Berjamaah di Masjid

Sankyu

SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim mengeluarkan Surat edaran tentang Gerakan Berjamaah Shalat Fardhu Lima Waktu di Masjid, yang merupakan salah satu peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, khususnya bagi umat Muslim di Banten. Surat edaran dengan nomor 451/3132-Kesra/2018 tertanggal 30 Oktober 2018 tentang Gerakan Berjamaah Shalat Fardhu Lima Waktu tersebut berupa imbauan Gubernur kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Banten dan merupakan penjabaran wujud nyata dari Visi Provinsi Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul Karimah.

Hal itupun disambut positif berbagai kalangan khususnya para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Provinsi Banten.

Gerakan Berjamaah Shalat Fardhu Lima Waktu di Masjid/Mushala/Langgar dilakukan dengan menghentikan atau menunda berbagai kegiatan atau aktivitas saat masuk waktu Shalat bagi seluruh pegawai ASN yang beragama Islam.

“Kalau sedang rapat atau ada tamu, ajak sekalian tamu atau peserta rapatnya untuk Shalat Berjamaah,” ujar Gubernur dalam siaran pers, Kamis (1/11/2018).

Demikian pula saat sedang bekerja, lanjut Gubernur, khususnya di waktu dzuhur dan ashar, pimpinan unit kerja diimbau mengajak stafnya untuk shalat berjamaah dan menghentikan atau menunda segala aktivitas bekerja dan segera ke Masjid.

“Jika sedang ada pelayanan diimbau untuk menyampaikannya dengan baik dan sopan kepada pemohon layanan,” imbuhnya.

Sekda ramadhan

Selain jam kerja, Gubernur juga meminta ASN menjadi teladan di tempat tinggalnya, dengan selalu shalat berjamaah di Masjid.

“Begitupun jika Shalat Shubuh, Maghrib atau Isya di komplek perumahan masing-masing, dianjurkan berjamaah di Masjid karena bisa lebih mempererat tali silaturahmi antar tetangga,” imbuhnya.

Sejak pertama dilantik menjadi Gubernur tahun 2017, Wahidin Halim memang seringkali meninggalkan rapat atau acara untuk melaksanakan shalat berjamaah, biasanya Ia tinggalkan tanpa ijin atau tanpa diketahui peserta rapat. Usai melaksanakan shalat berjamaah, Ia kembali memasuki ruangan dan bergabung kembali dalam acara.

Demikian halnya saat tidak ada kegiatan, Gubernur selalu mengajak seluruh ajudan, humas, pengawal pribadi, bahkan Patwal ke Masjid Raya Al-Bantani dengan menggunakan mobil listrik yang Ia kendarai sendiri.

Hal serupa Ia terapkan pula di Rumah Dinas Gubernur, di Jalan Ahmad Yani, Serang, dimana suasana Rumah Dinas hampir boleh dikatakan menyerupai Pesantren. Mushola Rumah Dinas secara bergiliran menjadwalkan petugas Adzan dan Imam, bahkan seringkali Gubernur yang membangunkan para staf yang masih tidur ketika memasuki waktu Shalat Shubuh. (*/Redaksi)

[socialpoll id=”2521136″]

Honda