H+6 Lebaran, Persediaan Gas 3Kg di Pandeglang Kembali Normal

PANDEGLANG – Menanggapi banyaknya keluhan dari masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan gas LPG 3kg di sejumlah daerah di Kabupaten Pandeglang beberapa waktu lalu, Sekretaris DPC Hiswana Migas Banten, Oji Fahroji mengakui bahwa h-1 dan h+1 konsumsi kebutuhan masyarakat terhadap gas 3kg memang meningkat, sementara arus lalu lintas yang mengalami kemacetan menjadi kendala tersendatnya pasokan gas 3kg ke sejumlah daerah di Pandeglang.

“Saya monitoring juga, h-1 sampai h+1 pemakaian cukup luar biasa. Karena ini menyangkut masalah lebaran, semua sektor juga menentukan, ketika di satu sisi barangnya ada tapi dari sisi akses lalu lintas yang jadi kendala itu juga jadi penghambat. Apalagi kemarin akses lalu lintas dari Pandeglang ke Labuan aja bisa 4-5 jam,” ucapnya kepada faktabanten.co.id saat ditemui di Menes, Kabupaten Pandeglang, Kamis (21/6/2018).

“Tapi saat ini setelah saya kroscek ke lapangan, sudah mulai ada penumpukan barang, dan bisa dikatakan sekarang sudah kembali normal. Apalagi sudah banyak orang-orang yang datang ke daerah sudah kembali ke kota,” imbuhnya.

Menurut Oji, adanya kepanikan di masyarakat akan kekhawatiran tidak memperoleh gas 3kg juga menjadi indikator lain dari peningkatan konsumsi masyarakat yang justru dianggap kurang baik.

“Sisi lain, ada kepanikan dari masyarakat, dimana mereka melakukan penyetokan gas 3kg di rumahnya, ada yang punya 2-3 tabung di rumahnya mereka isi semua karena khawatir ga kebagian, itu juga jadi indikator peningkatan daya konsumsi masyarakat yang membuat situasi jadi kurang baik,” ujarnya

Dikatakan Oji, Pertamina dan Hiswana Migas Banten sudah melakukan antisipasi terkait masalah persiapan Ramadhan dan Idul Fitri dengan menambah supplay pasokan gas 3kg sebesar 20% dari pasokan reguler ke tiap-tiap pangkalan di Provinsi Banten.

“Ini kan sudah jadi rutinitas tahunan. Karena setiap hari besar nasional dan keagamaan selalu diantisipasi oleh Pertamina dan Hiswana Migas. Kaitannya dengan Ramadhan dan Idul Fitri, kita sudah jauh-jauh hari mengantisipasi untuk endingnya ada extra doping supplay untuk wilayah Banten termasuk Pandeglang sebesar 20% dari pasokan reguler sampai h+14 nanti,” ungkapnya.

Oji pun menegaskan bahwa untuk saat ini h+6 gas 3kg sudah kembali normal dan aman, sehingga dihimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dengan melakukan pembelian gas 3kg lebih dari 1 tabung.

“Saya ingatkan kepada masyarakat bahwa gas 3kg sudah normal dan bahkan aman, karena setiap hari kita mendapat supplay. Dan bagi yang punya tabung gas 3kg lebih dari satu dirumahnya untuk tidak khawatir dengan membeli tabung gas 3kg kembali padahal dirumahnya juga masih belum habis,” tegasnya.

Ia pun berharap kepada masyarakat untuk membeli langsung gas 3kg kepada pangkalan resmi untuk menghindari adanya lonjakan harga yang jauh dari yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

“Saya harap kepada masyarakat untuk membeli langsung ke pangkalan resmi agar mendapat harga yang sesuai ditentukan oleh pemerintah dan isi juga bisa dipertanggungjawabkan,” harapnya.

Namun diakui Oji, persoalan ditingkat pengecer masih menjadi persoalan sulit mengingat kondisi tersebut yang memang berhadapan langsung dengan masyarakat.

“Ditingkat pengecer ini jadi persoalan sulit, ketika kita coba tertibkan, jadinya kita malah berhadapan dengan masyarakat. Bahkan ada bahasa seperti ini, kami geh sarua meuli ja lain menta (kami juga beli, bukan minta),” tandasnya.

Hal tersebut karena berdasarkan pola distribusi, Hiswana Migas hanya terikat sampai ke tingkat pangkalan dan tidak ke tingkat pengecer.

“Pola distribusi ini mengikatnya hanya sampai tingkat pangkalan, adapun tingkat pengecer itu diluar wewenang kami. Tapi kami selalu menghimbau kepada pangkalan-pangkalan untuk tidak menjual kepada pengecer,” pungkasnya. (*/Ndol)

 

Honda