Hataman Mikran, Jamaah Masjid Jami’ Al-Mahmudi Gelar ‘Bacakan’

CILEGON – Dalam tradisi Mikran (Tadarus Al-Qur’an) pada bulan suci Ramadhan di Kota Cilegon, puluhan pemuda Link. Terate Udik, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang yang secara rutin dan bergantian menghidupkan masjid dengan Mikran di Masjid Jami’ Al-Mahmudi, menggelar bacakan (makan bersama) usai memghatamkan Al Qur’an (30 Juzz).

Salah satu tokoh pemuda Link Terate Udik, A’ing mengatakan bacakan pada malam ke-25 bulan Ramadhan 1439 ini, usai hatam Al-Qur’an untuk kedua kalinya dengan memotong 4 ekor Bebek.

“Malam ini kita akan hataman, jadi sejak sore tadi temen-temen sudah motong Bebek, dimasak malam sambil buat sahur bareng. Yang ikut bacakan ya yang biasa ikut me-Mikran saja,” ujarnya, kepada faktabanten.co.id Minggu (10/6/2018) dinihari.

Pemuda Jamaah Masjid Jami’ Al-Mahmudi bergotong royong mempersiapkan bacakan setelah hataman mikran / dok

Lebih lanjut A’ing menjelaskan, bacakan ini merupakan tradisi di Kampungnya setiap usai hataman. Selain sebagai ungkapan rasa syukur, tradisi ini juga bisa menyemangati para pe-Mikran dan memupuk rasa kebersamaan antar sesama pemuda.

“Kalau Bebek sih hasil sumbangan para donatur yang mungkin seneng pada kita yang hidupkan masjid di bulan Ramadhan ini, seperti Pak Faisal yang yang nyumbang 1 Bebek. Ini ungkapan syukur kita, teman-teman juga jadi pada semanget Mikran-nya. dan bisa menjalin kekompakan pemuda, dengan bacakan ini sekaligus sahur bersama-sama,” terangnya.

Selain itu, A’ing juga berharap tradisi bacakan ini masih terus dijaga kelestariannya.

“Harapannya, tradisi bacakan usai hataman Mikran ini masih terus dilakukan pada bulan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya,” harapnya.

Tradisi bacakan pada setiap usai hataman, bahkan bukan hanya dilakukan di Masjid Terate Udik saja, di masjid-masjid lainnya di Kota Cilegon seperti Link. Munjul dan Link Cidunak juga kabarnya masih melestarikan tradisi bacakan ini. (*/Ilung)

Honda