HMI Cilegon Ajak Masyarakat Dukung dan Datang ke Acara Pemutaran Film G30S/PKI

Dprd ied

CILEGON – Sekretaris Umum Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cilegon Faizuddin, mengaku tidak setuju dengan wacana pembaharuan film G30S/PKI yang diusulkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

HMI menilai bahwa film tersebut sudah dibuat dengan skenario sebaik mungkin atas fakta sejarah yang telah terjadi dan mempunyai makna sendiri pada masa lalu. Karena itu menurut Faiz, bangsa Indonesia harus merawat dokumen sejarah ini, demi harga diri bangsa Indonesia.

Faiz juga menjalankan, jika dilakukan pemotongan durasi beberapa menit saja, sebuah film akan berbeda makna (substansinya).

“Film G30S PKI harus dijaga dan dirawat sebagai aset sejarah bangsa Indonesia yang majemuk ini. Jika ada perubahan film G30S/PKI, bukan saja secara nilai berubah terlebih lagi banyak kepentingan yang datang untuk merebut peluang tersebut,” ungkap Faizuddin kepada wartawan faktabanten.co.id, Kamis (28/9/2017).

dprd tangsel

Dikatakan Faiz, perhatiannya terhadap isu Kebangkitan PKI ini, didasari atas catatan sejarah bahwa HMI dan TNI-AD serta ummat Islam, yang saat itu bekerjasama ikut menjaga dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia atas rongrongan ideologi komunisme.

“Kami mendukung gagasan Jenderal Gatot Nurmantyo untuk melihat kembali sejarah bangsa Indonesia, khususnya film G30S/PKI , sejarah ini bukan hanya aparat pertahanan negara yang harus mengetahui, sejarah ini harus diketahui seluruh masyarakat bangsa Indonesia,” tegasnya.

Ditegaskan HMI, bahwa paham komunis dapat merusak dasar negara (Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945).

“Dengan ini HMI Cabang Cilegon mengajak kepada seluruh kader HMI, santri dan masyarakat Cilegon untuk mendukung TNI dalam rangka memberantas faham komunis, dan ikut hadir dalam diskusi dan bedah film G30S/PKI untuk mewujudkan generasi bangsa yang sadar akan nilai perjuangan serta turut andil dalam mempertahankan negara Ini,” tutup Faiz. (*/Asep)

Golkat ied