Banyak Warga Kurang Mampu di Cilegon, KP3D Ajak Donatur Bantu Bayar Biaya Sekolah

Dprd ied

 

CILEGON – Di Kota Cilegon sendiri masih banyak orang tua yang tidak mampu secara ekonomi untuk membayar biaya pendidikan sang anak.

Sehingga, rata-rata anak yang berasal dari keluarga atau orang tua yang tidak mampu, rela untuk berhenti sekolah ataupun merelakan sekolah negeri dan masuk ke sekolah swasta dengan biaya yang murah.

Bahkan, ada juga anak yang tidak ingin melanjutkan pendidikan di jenjang selanjutnya karena melihat kondisi ekonomi orang tua mereka.

Dan tidak sedikit juga orang tua yang tidak percaya diri untuk menyekolahkan anaknya di sekolah negeri yang relatif mahal bagi para keluarga prasejahtera atau kurang mampu.

Melihat kondisi yang miris tersebut, salah satu komunitas hadir di Kota Cilegon untuk menjadi wadah bagi para donatur dan orang dermawan yang ingin meringankan serta membantu para keluarga dan orang tua yang dikategorikan sebagai dhuafa atau tidak mampu dalam membayar biaya pendidikan sang anak.

Komunitas itu adalah Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan Dhuafa atau KP3D yang lahir dari Lingkungan Gerem Kulon, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Provinsi Banten.

Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan Dhuafa, Jajuli mengatakan bahwa selama ini komunitas sudah banyak mencari serta didatangi oleh para donatur, untuk bersama-sama membantu keluarga pra sejahtera yang tak mampu membayar pendidikan keluarganya.

Walaupun dalam lingkup kecil, dikarenakan keterbatasan anggaran serta bantuan yang sudah diakumulasikan, KP3D tetap berjuang dalam garda terdepan guna membantu masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan kemampuan komunitas.

dprd tangsel

“Kita memang fokus di daerah sendiri terlebih dahulu, di RT sini, dan di RW sini. Tapi tidak menutup kemungkinan, jika memang ada warga Kota Cilegon atau khususnya warga di Kelurahan Gerem ini yang membutuhkan bantuan, ya kita bantu. Dan juga, seandainya bantuan yang kami kumpulkan ini mencapai di angka yang besar, kita pasti akan melebar, dan membantu warga Kota Cilegon yang membutuhkan, jadi bukan hanya warga yang ada di kampung sini saja,” ucap Jajuli yang juga menjabat sebagai Ketua RT 02 Lingkungan Gerem Kulon, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, saat diwawancarai pada Rabu (12/7/2023).

Selain membantu secara materiil, KP3D juga dikatakan oleh Jajuli, akan mengupayakan kepada pihak sekolah agar bisa membantu dan membuat kebijakan untuk meringankan biaya pendidikan siswa yang sekolah di sekolah tersebut. Dan merupakan siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu.

“Contohnya kemarin, kita juga membantu siswa yang sekolah di sekolahan A, kami memohon kepada sekolah agar membantu meringankan, dan Alhamdulillah pihak sekolah membuat kebijakan bahwa siswa ini hanya diwajibkan membayar 50 % dari biaya yang ada,” jelasnya.

Jajuli juga mengajak kepada seluruh pihak dan masyarakat di Kota Cilegon untuk bersama-sama peduli terhadap anak yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, baik tingkat SD, SMP, SMA atau bahkan Perguruan Tinggi.

“Kalau KP3D saja yang bergerak, semua masyarakat yang terdata kurang mampu di Kota Cilegon ini gak bisa kami berikan bantuan semuanya. Palingan kami hanya bisa membantu dan fokus di ruang lingkup yang kecil, di lingkungan kami terlebih dahulu. Tapi kalau kita sama-sama gerak, Inshaallah, jangankan warga gak mampu di RT RW kami, warga yang membutuhkan bantuan di seluruh Kota Cilegon juga bisa kami handle apabila banyak donatur yang mau membantu dan peduli terhadap pendidikan kaum dhuafa,” tegasnya.

Diketahui, KP3D sendiri sudah berjalan selama 4 tahun dalam membantu beberapa warga yang kurang mampu dalam membayar pendidikan anak.

Bahkan, hal tersebut dilakukan KP3D sampai anak itu lulus sekolah.

“Dari pengalaman yang udah ada, Alhamdulillah ada anak yatim semenjak masuk sekolah di tingkat SMA sampai lulus SMA semua biayanya terbantu oleh wadah ini,” tutur Jajuli.

Dengan hadirnya komunitas tersebut, salah satu warga di Kelurahan Gerem juga merasa mendapat secercah harapan untuk masa depan anaknya, yang ingin melanjutkan pendidikan namun dalam kondisi perekonomian yang sangat memprihatikan.

“Anak saya Alhamdulillah keterima di SLTA negeri, sekolahnya gak bisa saya sebutkan. Dan disitu bayarannya mahal banget, saya gak mampu, saya hanya mampu menyekolahkan anak saya di swasta itupun saya ngutang atau bisa bayar tapi nyicil. Namun karena motivasi dari orang yang ngebantu saya, dan dengan adanya KP3D ini, saya memiliki sebuah harapan, dan saya memberanikan diri untuk mendaftar ulang di sekolah tersebut, walaupun kemarin saya tidak mengeluarkan uang sepeser pun tapi saya Alhamdulillah dibantu oleh seseorang yang gak mau disebutin,” ucap seorang Ibu dari Kelurahan Gerem yang hanya berprofesi sebagai pedagang warung, dan merupakan kategori keluarga kurang mampu. (*/Hery)

Golkat ied