IJTI Desak Polisi Proses Hukum Pelaku Pengeroyokan Wartawan di Tangerang

Dprd ied

TANGERANG – Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Banten Ferry Setiawan meminta kepada Polres Metro Tangerang Kota untuk segera menangkap para pelaku pelarangan peliputan dan pengeroyokan yang dialami oleh wartawan kontibutor TV One, Kosnaedi.

Menurut Ferry, negara tidak boleh mentolelir tindak kekerasan yang menimpa jurnalis, seperti yang dialami Kosnaedi ketika melakukan tugas peliputan pada saat dua kelompok pemuda bentrok di Pasar Induk Tanah Tinggi pada beberapa waktu yang lalu.

Ferry pun beralasan, karena hal serupa kerap terjadi kepada para Jurnalis saat menjalankan tugasnya. Baik yang dilakukan oleh oknum aparat maupun masyarakat sipil.

“Hal itu disebabkan karena lemahnya penegakan hukum bagi pelaku kekerasan serta minimnya pemahaman akan tugas jurnalistik yang dilindungi oleh Undang-undang,” kata Ferry melalui pesan singkatnya, Selasa (2/1/2017).

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Polres Metro Tangerang Kota untuk segera mengusut tuntas kasus pengeroyokan itu dan menindak para pelakunya.

Selain itu Ferry juga berharap agar kedepan penegakan hukum atas kasus yang menimpa para jurnalis, berjalan dengan sungguh-sungguh.

“Dengan demikian kekerasan terhadap jurnalis dapat ditekan,” harapanya.

dprd tangsel

Ferry juga sangat menyayangkan petugas piket Polres Metro Tangerang Kota yang menolak laporan pengeroyokan yang menimpa Kontibutor TV One, saat peristiwa terjadi.

“Padahal laporan dari masyarakat tidak boleh ditolak, tugas Polisi yang mengungkap siapa pelaku pengroyokan itu. Kami akan berupaya agar laporan Koesnaedi Baduy tersebut ditindak lanjuti,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, wartawan kontributor TV One Kosnaedi, saat melakukan tugas peliputan kejadian bentrokan dua kelompok pemuda Kupang dan FBR pada Sabtu (30/12/2017) lalu, mendapatkan perlakuan kekerasan atau pengeroyokan oleh pemuda yang diduga dari kelompok Kupang.

Pengeroyokan yang dilakukan oleh kelompok Kupang itu lantaran massa tidak terima saat bentrok tersebut wartawan Kosnaedi melakukan pengambilan gambar. Bahkan, kelompok tersebut sempat merampas handphone milik Kontributor TV One tersebut.

“Pada saat saya mengambil gambar, saya dilarang oleh kelompok tersebut dan HP saya juga sempat dirampas,” ujar Kosnaedi.

Menurutnya, setelah mengambil handphone dari tangan diduga kelompok Kupang itu dari arah belakang datang temannya dan langsung memukulnya.

“Saya sempat lari untuk menyelamatkan diri, tapi saya dikejar dan dikeroyok lagi oleh kelompok tersebut,” ungkap Baduy sapaan akrabnya. (*/Sandi)

 

Golkat ied