Ini Beragam Karya Tangan Narapidana di Lapas Kelas III Cilegon

CILEGON – Stigma negatif yang berkembang di masyarakat, terhadap tempat para Narapidana menjalani hukuman, yakni tempat tersebut menjadi tempat penghakiman yang seharusnya memberi pelajaran terhadap narapidana.

Stigma tersebut, ternyata kini jauh berbeda dengan kenyataanya.

Para Narapidana yang berada di Lapas diberikan pembinaan, Dididik dan berikan pemahaman agar bisa lepas dari perilaku kejahatan, dan tidak lagi mengulangi kesalahannya.

Hal ini dibuktikan dengan beragam karya yang dihasilkan dari dalam lapas. Seperti karya yang dihasilkan para Narapidana atau warga binaan di Lapas Kelas III Cilegon.

Ini beberapa karya Narapidana Kelas III Cilegon dengan pemanfaatan barang-barang yang sudah tidak dipergunakan.

*Karya dari ‘batok kelapa’ dan dari ‘Koran’

Walau banyak yang sudah menghasilkan karya seni dari batok kelapa. Tapi hasil karya warga binaan ini tidak kalah bagusnya.

1. Batok dibuat menjaadi patung badak

2. Batok Kelapa Menjadi Kapal Layar

3. Angsa dari batok kelapa
(foto)
4. Kapal layar dibuat dari koran bekas

5. Vespa dari Koran bekas

6. Puzle

7. Jam diding

Menurut Kepala Lapas Kelas III Kota Cilegon, Fonika Affandi, karya-karya tangan warga binaan tersebut hanya sebagian kecil yang dihasilkan oleh narapidana yang diberikan pembinaan. Menurutnya, masih banyak lagi hasil karya keterampilan tangan mereka.

“Ini hanya beberapa hasil karya tangan warga binaan, sebagian kecil saja,” ungkap Fonika kepada faktabanten.co.id saat ditemui di ruang kerjanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, karya tersebut hasil didikan dari pelaku usaha yang bekerjasama dengan Lapas untuk memberikan mereka pengetahuan dan keterampilan, agar bisa menghasilkan sesuatu untuk dikembangkan saat di luar Lapas.

“Ini semua berkat pelaku usaha yang peduli terhadap warga binaan sampai menghasilkan karya seperti ini, selain itu beberapa juga dibina langsung oleh Lapas,” paparnya.

Kendati demikian, hal ini merupakan salah satu binaan yang dilakukan Lapas Kelas III Cilegon untuk bekal Narapidana saat mereka keluar dari Lapas.

Diharapkan mereka bisa berwirausaha, agar masyarakat tidak lagi berstigma buruk terhadap narapidana yang telah selesai jalani hukuman.

“Yah ini salah satu bekal mereka saat keluar dari sini (Lapas-red), dan saya berharap saat mereka sudah keluar, tidak kembali ke dalam Lapas tapi bisa mengembangkannya serta masyarakat bisa merangkul merek bukan malah mengucilkanya,” pungkasnya. (*/Temon)

Honda