FAKTA BANTEN – Menjadi sukses di industri otomotif Tanah Air bukan perkara yang mudah. Tidak hanya mengandalkan produk baru yang disukai konsumen, pabrikan juga harus mengatur strategi jangka panjang, agar merek yang diusung bisa dipercaya oleh puluhan juta pelanggan.
Hingga tahun lalu, pasar kendaraan beroda empat di Indonesia dikuasai oleh tiga merek, yakni Toyota, Daihatsu, dan Honda. Ketiganya kerap menempati peringkat atas dalam hal distribusi ke jaringan, maupun penjualan ke konsumen.
Namun kini, kehadiran Mitsubishi dengan mobil keluarga terbaru mereka mulai mengusik ketiganya. Secara tiba-tiba, Mitsubishi yang pada 2017 ada di peringkat keempat, di periode Januari hingga Maret 2018 naik ke posisi dua.
Walau masih ada sembilan bulan lagi, prestasi tersebut tidak bisa dianggap enteng. Kesuksesan pabrikan berlogo tiga berlian itu tidak lepas dari kehadiran Xpander dan Pajero Sport.
Bahkan, Xpander yang mengusung bentuk tidak umum pada Februari dan Maret tahun ini sukses menjadi mobil keluarga kelas bawah terlaris secara nasional. Mobil sejuta umat, Toyota Avanza, harus mengalah, karena penjualannya lebih rendah beberapa ratus unit.
Ditambah lagi, jumlah pemesanan Xpander yang belum diselesaikan oleh Mitsubishi mencapai puluhan ribu unit. Sebab, kapasitas produksinya saat ini hanya sekitar tujuh ribu unit per bulan.
“Sampai saat ini, yang sudah melakukan pemesanan itu 66 ribu lebih dan kami baru menyediakan 55 persen ke konsumen,” ungkap Head of Sales and Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, Imam Choeru Cahya beberapa waktu lalu.
Meski demikian, Mitsubishi belum bisa berpuas hati. Sebab, jumlah diler yang mereka miliki masih kalah jauh dari Toyota. Hal itu sangat berpengaruh pada layanan purna jual yang didapatkan konsumen.
Selain itu, kesuksesan Xpander belum ada satu tahun sejak peluncuran perdananya di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2017. Masih jauh dari cerita manis yang didapat Toyota dari Avanza.
Terlaris sepanjang masa di Indonesia
Xpander bisa jadi mobil paling fenomenal saat ini. Namun, rival yang hendak ditaklukkan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Avanza telah hadir di Indonesia sejak belasan tahun lalu, tepatnya pada 2004. Kala itu, mobil yang dibuat oleh Daihatsu ini bersaing dengan Xenia dan Suzuki APV. Di tahun-tahun awal, penjualan Avanza hanya puluhan ribu unit.
Namun sejak 2009, angkanya melonjak menjadi ratusan ribu unit per tahun. Avanza mencapai puncak kejayaan pada 2013, karena berhasil laku lebih dari 200 ribu unit.
Bahkan menurut data Gaikindo, mobil tersebut saat ini menjadi yang terlaris sepanjang masa di Tanah Air. Angka penjualannya lebih dari 1,6 juta unit periode 2004 hingga 2017.
Urutan kedua juga ditempati oleh produk Toyota, yakni Innova, dengan angka penjualan dari 2004 hingga 2017 sebanyak lebih dari 700 ribu unit. Disusul oleh Daihatsu Xenia dengan 600 ribuan unit.
Honda boleh berbangga hati, karena Jazz masuk dalam empat besar mobil terlaris di Indonesia. Sejak 2004 hingga 2017, mobil hatchback tersebut dibeli oleh 295 ribuan konsumen Tanah Air.
Selain menempati empat besar, merek Honda juga masuk dalam daftar mobil sport terlaris sepanjang masa secara nasional. Bermodalkan CRZ, mobil yang meluncur perdana pada 2013 itu menempati urutan pertama di daftar dengan 882 unit.
Nissan juga bisa semringah, meski tidak masuk dalam lima besar mobil terlaris dari berbagai tipe, khusus di daftar MPV mewah, Nissan Serena jadi juara dengan 26 ribuan unit.
Toyota harus puas di urutan kedua daftar MPV mewah terlaris, karena Alphard hanya menyumbang 13 ribuan unit sejak pertama kali hadir di 2008 hingga 2017.
Dalam daftar sport utility vehicle (SUV) kelas atas, urutan pertama ada Honda dengan CR-V. Mobil yang meluncur perdana pada 2000 itu laku 188 ribuan unit hingga 2017, mengalahkan Toyota Fortuner yang muncul perdana pada 2005 dan hanya membukukan angka 164 ribuan unit.
Toyota Rush menjadi jawara di daftar SUV kelas bawah terlaris sepanjang masa, dengan angka penjualan 255 ribuan unit sejak 2007. Daihatsu Terios menempati urutan selanjutnya dengan 189 ribuan unit. (*/Viva)
