Jika Aksi 1000 Lilin Ahok Digelar di Tangerang, Akan Dibakar 1000 Petasan untuk Membubarkan

TANGERANG – Gelaran Aksi 1000 Lilin untuk Ahok yang rencananya akan berlangsung di Lapangan Ahmad Yani Kota Tangerang pada Minggu malam ini (14/5/2017), ditentang banyak pihak dari elemen masyarakat Kota Tangerang sendiri.

Bahkan masyarakat yang merasa terusik dengan aksi yang bisa memecahbelah keharmonisan Kota Tangerang itu, mengancam akan membubarkan aksi tersebut.

Eddy Sulaeman, Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), mengaku tidak setuju dengan rencana aksi itu.

Eddy yang merupakan asli warga China Benteng Tangerang ini menilai aksi dukungan untuk Ahok, bisa merusak suasana harmonis di Kota Tangerang.

“Barang siapa ada yg memberikan ijin atau merestui aksi tanggal 14 malam di Lapangan A Yani, bakar-bakar lilin dalam rangka penangguhan Ahok, saya akan turut serta untuk meramaikan dengan membakar 1000 petasan besar. Mari kita buktikan bersama,” ungkapnya.

Penolakan juga ditegaskan aktivis Islam Kota Tangerang, Ahmad Basori, Wakil Ketua Himpunan Pemuda Al-Khairiyah (HPA).

Ditegaskan Basori, aksi untuk Ahok hanya membuat citra Tangerang rusak, karenanya layak untuk dibubarkan.

“Tangerang ini sama halnya dengan mayoritas rakyat Banten, sangat menentang penista agama. Membela Ahok si penista agama itu bukan bukti cinta NKRI, bukan menjaga kebinekaan, tapi malah merusak harmonisasi yang selama begitu indah di Tangerang. Sudahlah jangan macam-macam di Tangerang, kalau tetap diizinkan biar kita masyarakat yang membubarkan,” kecam Basori, Minggu (14/5/2017).

Ditegaskan Basori, dukungan kaum minoritas di Kota Tangerang terhadap kasus penistaan agama oleh Ahok dapat mengganggu kondusifitas, khususnya jelang kontestasi Pilkada 2018, dimana seolah-olah ada upaya memindahkan kasus politik dari Jakarta, ke Kota Tangerang.

“Peristiwa politik Ahok ini kan tidak berada di Tangerang, jangan coba-coba dibawa-bawa kemari, dengan membesar-besarkan pertentangan kaum minoritas dan mayoritas, dan coba dibentur-benturkan disini. Jangan sampai aksi 1000 lilin Ahok ini menimbulkan kesalahpahaman antar golongan di Kota Tangerang,” tegas Basori.

Sementara Ketua Harian Forum Komunikasi Putera – Puteri Purnawirawan TNI dan ABRI (FKPPI) Kota Tangerang Dedy Rocki juga mengungkapkan penolakanny atas rencana aksi 1000 lilin untuk Ahok di Kota Tangerang.

Penolakan ini dikatakan Dedy Rocki, bahwa aksi tersebut bisa membuat suasana di kota ini menjadi tidak kondusif. Aksi itu akan menjadi blunder, karena seolah menciptakan ada pemetaan suku atau ras di Tangerang.

“Janganlah Kota Tangerang yang sudah sedemikian kondusif dan jelas penerapan Ke-Bhinekaannya lantas hendak dirobek dengan adanya acara tersebut. Lagi pula sudah 71 tahun Bhineka ini tumbuh secara bagus. Tidak terlalu penting acara 1000 lilin Ahok digelar di Tangerang,” ungkapnya melalui sambungan seluler.

Lanjut Dedy, dirinya menghimbau agar acara-acara seperti itu janganlah ada di Kota Tangerang, karena menurutnya konsepsi Bhineka Tunggal Ika dan konsepsi Pancasila bagi masyarakat Kota Tangerang sudah final.

“Masyarakat Kota Tangerang adalah masyarakat yang majemuk dan sudah diterapkan secara baik dalam kehidupan sehari-hari. Acara 1000 lilin Ahok tendensinya tinggi,” ujarnya. (*)

Honda