Kecamatan Ciwandan Cilegon Miliki 3 Bank Sampah, Industri Ikut Membina

CILEGON – Masalah sampah menjadi masalah krusial yang hingga kini seakan sulit tertangani. Kesadaran pengelolaan dan penanganan sampah di masyarakat masih tergolong rendah.

Dalam hal ini, Bank Sampah menjadi suatu pilihan bagi kelompok masyarakat untuk mengurangi volume sampah rumah tangga.

Di Kecamatan Ciwandan Kota Cilegon, baru ada 3 kelompok Bank Sampah. Bank Sampah Berkah Lestari, menjadi motor penggerak, berada di Lingkungan Penyurungan Rt 01 Rw 07 Kelurahan Randakari, yang sudah berjalan 2 tahun dan memilik ratusan nasabah.

Kemudian Bank Sampah SWK (Sanggar Wuni Kreasi) berada di Lingkungan Kubangsaron Rt 05 Rw 02, Kelurahan Tegalratu, berjalan 2 bulan dan memiliki 50 nasabah.

Dan terakhir Bank Sampah BMS (Bersih Mandiri Sejahtera) berada di Lingkungan Cilurah Rt 19 Rw 02 Kelurahan Kepuh, yang baru diresmikan, pada Senin hari ini (6/11/2017).

Moch Teddy dari Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon, pihaknya akan mendorong kelompok-kelompok masyarakat untuk turut terlibat aktif mengurangi volume sampah.

“Fungsi dari Bank Sampah salah satunya 3 R Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru,” ungkap Teddy.

Dikatakannya, Bank Sampah ini menjadi salah satu penilaian bila suatu kota jika ingin mendapatkan Piala Adipura.

“Kalau di akar rumput minimnya kesadaran warga tentang pengelolaan sampah semakin sukit Cilegon mendapat Adipura,” jelas Teddy.

 

“Bank Sampah ini menjadi salah satu solusi, bila di setiap RW di Kota Cilegon ini ada Bank Sampah, insyaAlloh volume sampah di TPS Bagendung dapat diminimalisir, dan kedepan akan kami dorong di wilayah lain untuk membentuk Bank Sampah. Di Cilegon sendiri baru mempunyai 17 Bank Sampah itupun masih kita perlu kaji lagi masih aktif atau tidak,” imbuh Teddy.

Sementara Sa’adudin, perintis Bank Sampah BMS bersama kelompoknya siap untuk berkontribusi untuk mengurangi volume sampah di wilayahnya.

“Sambil belajar kang, semoga langkah baik kami dapat terlaksana untuk mengolah sampah melalui bank sampah ini,” ungkapnya.

Di lain pihak, Maman Suherman, dari kalangan industri, mengapresiasi terhadap masyarakat yang ikut andil dalam membangun lingkungannya.

“Kami akan melihat dulu, bila masyarakat bergerak dan konsiaten, kami akan membantu pembinaan dan soaialisasi pengelolaan/manajemen sampah. Harapannya setelah diresmikan, Bank Sampah tidak berjalan. SDM yang harus diciptakan,” ungkap Maman, Kepala Stockpile Batu Bara Indocement Cigading.

Indocement menjadi salah satu industri di Ciwandan, yang diketahui telah berhasil membina lingkungan di wilayah sekitarnya. Bank Sampah menjadi salah satu program yang serius dibina oleh PT Indocement, khususnya dua Bank Sampah yang sudah lebih awal berdiri di wilayah Kelurahan Randakari dan Tegal Ratu.

Kini Bank Sampah BMS (Bersih Mandiri Sejahtera) yang ada di Kelurahan Kepuh, dan baru diresmikan, Senin (6/11/2017), juga mendapatkan dukungan dan pembinaan dari PT Indocement untuk menjaga eksistensinya kedepan. (*/Cholis)

Honda