Kemeriahan Final Liga Champion Mewabah di Pasar Rangkasbitung

LEBAK – Kemeriahan Gelaran Final Liga Champion Eropa tahun 2017-2018 antara Liverpool melawan Real Madrid telah mewabah hingga pelosok dunia tanpa terkecuali di Rangkasbitung, Lebak, Minggu (27/5/2018) dinihari.

Karena olahraga sepak bola adalah salah satu olahraga yang tidak memandang ras atau kasta, namun olahraga sepakbola adalah salah satu olahraga yang mampu menyedot animo rakyat hingga ke pelosok.

Virus kemeriahaan Fina Liga Champion ini turun kebawah hingga para pedagang, tukang ojek, hingga sopir angkot. Seperti dirasakan di Pasar Tradisional Rangkasbitung. Meski sudah tengah malam, banyak mata yang tetap bertahan di pasar untuk larut dalam euforia berharap agar club kebanggannya lolos sebagai juara liga champion tahun ini.

“Acara nobar atau nonton bareng sering kami adakan utamanya ketika ada partai-partai besar dalam sepakbola asing, baik champion eropa hingga piala dunia sebagai bentuk kebersamaan antar kami yang berkegiatan sehari-hari di pasar,” ujar Ade Maulana, salah seorang penggemar sepakbola kepada Fakta Banten, Minggu (27/5/2018).

Ade Maulana melanjutkan, tidak ada perbedaan di antara kami meskipun klub kesayangan pasti berbeda-beda, namun inilah sepakbola yang menjadi olahraga terfavorit di dunia karena dapat mempersatukan di tengah segala perbedaan.

“Namun sungguh disayangkan ketika kita hanya mampu menikmati suguhan tontonan sepakbola luar negeri yang lebih atraktif ketimbang sepak bola Indonesia yang kurang dalam segi kepengurusan dan pembinaan secara serius sehingga mengakibatkan kami para penikmat sepakbola tidak mampu melihat tim kesayangan kami berlaga di Piala Dunia tahun 2018,” ujarnya.

“Semoga saja tahun ini tim kesayangan saya yaitu Liverpool keluar sebagai juara Liga Champion, dan pemerintah Indonesia mampu mengobati dahaga masyarakat Indonesia untuk melihat negara kebanggaannya turut serta dalam gelaran piala dunia kedepannya nanti,” harap Maulana. (*/Eza-YF)

Honda