Pencopotan Endang dari Ketua DPRD Cilegon oleh Golkar Dinilai Mengada-ada

Sankyu

CILEGON – Tokoh Muda Gerem Miftah Farid merasa terpukul adanya isu terkait pencopotan jabatan Ketua DPRD Cilegon Endang Efendi.

Menurutnya pencopotan Endang dari kursi Ketua Dewan itu tidak relevan dan terkesan mengada-ngada.

“Kalau ini benar – benar terjadi ini menjadi preseden buruk bagi Demokrasi di Kota Cilegon. Terkecuali Pak Endang membuat kesalahan fatal, hingga merugikan Partai Golkar. Kan ini mah enggak, salahnya dimana Pak Endang itu hingga ujug – ujug isu pencopotan itu mencuat,” tukas Farid sapaan akrab dari Miftah Farid kepada Fakta Banten, Minggu (24/1/2021).

Miftah Farid /Dok

Farid menuturkan, Dewan Endang itu kader terbaik dari Golkar, sudah tiga periode menjabat dan pada Pileg 2019 lalu suaranya juga signifikan dan paling besar antara caleg – caleg lain.

“Pak Endang itu kader terbaik Partai Golkar, pada Pileg 2019 lalu perolehan suaranya paling banyak. Jadi saya merasa miris jika ini terjadi,” tuturnya.

Farid mengaku, pada Pileg lalu 2019 lalu Ia adalah salah satu tim sukses yang menghantarkan beliau (Endang Efendi – Red) duduk kembali menjadi anggota dewan. Jadi dengan isu pencopotan itu saya tidak terima.

Sekda ramadhan

“Memang saya bukan Pengurus Golkar, tapi saya adalah orang yang sangat mencintai Golkar dan juga salah satu tim yang menghantarkan beliau menjadi anggota dewan. Jadi saya tidak terima dengan isu pencopotan,” katanya.

“Lah wong, Bapaknya berbeda pilihan, kok, anaknya yang kena imbasnya, dagelan apa ini yang dipertunjukkan di tubuh Golkar,” imbuhnya.

Seharusnya lanjut Farid, Partai Golkar Cilegon itu bercermin pada daerah lain yang mana di daerah lain ada satu keluarga yang berbeda pilihan tapi tetap demokratis dan tidak baperan.

“Politikus itu jangan kedepankan budaya baper dong, Berbeda pilihan itu biasa dalam kehidupan demokrasi. Berikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat sehingga masyarakat pintar,” katanya.

“Saya berharap apa yang digembor – gemborkan terkait ini hanya isu belaka dan pencopotan Pak Endang tidak terjadi. Dan jika ini terjadi ini tidak rasional dan terkesan dibuat – buat,” katanya.

Diketahui Miftah Farid itu salah satu Relawan Kompas yang dikomandoi oleh Isbat Alibasja yang mana pada Pilkada kemarin mendukung penuh Paslon Ratu Ati Marliati – Sokhidin, dan berbeda pilihan dengan orang tuanya Endang yakni Abah Sahruji.

“Setelah Pilkada usai kita tetap kembali bersatu dan tidak baperan,” tandasnya. (*/Red)

Honda