Kios Pasar Kranggot Mangkrak 3 Tahun dan Beralih Fungsi, Kepala UPT Pasar Bungkam?

Sankyu

CILEGON – Pembangunan Kios Pasar Induk Kranggot sejak sekitar 3 tahun lalu, selain mangkrak karena ada sebagian kios yang belum selesai dikerjakan, sebagian besar kios yang sudah jadi pun bahkan belum berfungsi sebagaimana mestinya atau digunakan oleh para pedagang.

Padahal, menurut informasi yang dihimpun, proyek pembangunan kios senilai hampir Rp 2 miliar tersebut sumber anggarannya berasal dari APBN yang dalam pelaksanaannya melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Cilegon pada tahun 2015.

Namun dalam pantauan langsung faktabanten.co.id pada Selasa (18/12/2018), kios-kios sudah tampak sepi dan kosong melongpong tak ditempati oleh para pedagang.

Bahkan ada belasan kios yang mangkrak tidak selesai pembangunannya.

Dan parahnya, kios-kios kosong tersebut justru beberapa di antaranya digunakan tidak sebagaimana peruntukannya. Seperti digunakan untuk usaha bengkel, lapak rongsokan, warung dan tempat tinggal.

Sekda ramadhan

Menurut salah satu pengguna kios, dirinya menempati kios itu untuk menyimpan barang rongsokannya. Ia mengaku membayar biaya kontrak kepada pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Kranggot.

“Iya saya sudah setahun tinggal di sini, untuk nyimpan rongsokan aja. Bayar sama orang kantor (pasar). Iya yang bengkel itu juga sama bayar sama,” ungkap pria bernama Sandi.

Begitu juga dengan warga yang enggan disebut namanya yang menempati kios dipojokkan sebagai tempat tinggal bersama keluarganya. Ia juga mengaku membayar sewa untuk menempati sarana pasar itu.

“Iya sudah izin, kita bayar sama Pak Jack, itu mobilnya, orangnya di Kantor UPT Pasar,” ujarnya, tanpa mau menyebut berapa nominal Ia membayar sewa.

Sementara itu, Muhibin Kepala UPT Pasar Kranggot ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, meski sempat mengangkat Ia langsung mematikan ponselnya ketika mengetahui yang menelepon adalah wartawan.

Begitu juga dengan Kabid Perdagangan Ema, dan Kepala Disperindag Cilegon Tb Dikrie Maulawardhana, ketika coba ditemui sedang tidak berada di kantor sejak pagi. (*/Ilung)

Honda