Kreasi Pemuda, Link Palas Jadi Sentra Pembuatan “Panjang Mulud” di Cilegon

CILEGON – Tidak terasa kita sudah memasuki bulan Rabi’ul Awal, dimana momentum diperingatinya Maulid Nabi Muhammad SAW yang sudah menjadi tradisi kental dalam masyarakat muslim dunia.

Bagi masyarakat Banten, khususnya di Cilegon dan Serang ada yang unik dan menarik dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, yakni ummat dengan rutin menyelenggarakan Tradisi Panjang Mulud.

Hampir semua masyarakatnya turut berpartisipasi dalam ritual Perayaan Hari Besar Islam ini sebagai ekspresi bangkitnya rasa keimanan dan cinta kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

Diketahui, hampir di setiap Perkampungan di Kota Cilegon memperingatinya dengan mengadakan Dzikir Maulid di Masjid yang kemudian dilanjutkan dengan kirab perayaan iring-iringan atau karnaval Panjang Maulid.

Seperti yang dilakukan para pemuda Link Palas RT 17/01 Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon ini. Bahkan untuk mempermudah masyarakat Cilegon lainnya merayakan Maulid, sejak beberapa pekan lalu, mereka mulai berkreasi membuat Panjang Maulid ini yang bermula adanya pesanan karena hasil kreasi hiasan karnaval Agustusan yang bagus dan meraih juara.

“Awalnya sih karena ada yang memesan minta dibuatkan Panjang, saat Agustusan juga kita sering bikin kreasi-kreasi karnaval. Panjang-panjang yang dibuat ini kreasi pemuda Palas, selaku RT saya ‘ngemong’ saja. Kita berinisiatif mempermudah warga lain di Cilegon yang mungkin sibuk bekerja dan tidak sempat bikin Panjang Mulud, jadi tinggal beli ke pemuda Palas ini,” ujar Ustadz Khaerullah, Ketua RT 17 kepada faktabanten.co.id, Sabtu (25/11/2017).

Pemuda Link Palas sedang membuat elemen iring-iringan Panjang Mulud / dok
Kartini dprd serang

Ustadz Khaerullah menilai bahwa antusiasme masyarakat masih tetap tinggi dalam merayakan dan menyemarakan ulang tahun Baginda Nabi Muhammad SAW tahun ini dengan Panjang Mulud.

“Karena ini sudah menjadi tradisi yang kental dan harus tetap dilestarikan,” ujarnya.

Banyak bentuk kreasi Panjang Maulid hasil karya para pemuda di Link Palas ini, dengan pernak-pernik hiasan dengan aneka macam warna yang indah. Dan setelah dibeli tinggal menambah daya tarik dengan barang yang berharga seperti uang dan berbagai jenis makanan serta minuman yang kemudian dibawa ke Masjid dan dibawa ke iring-iringan para Pedzikir Maulid.

“Lumayan, pesanan juga ada seperti bentuk Masjid Masjid Bosok. Kalau bentuk Panjangnya macem-macem, ada miniatur Masjid, Rumah, Saung, Perahu jadi setelah dibeli Panjang ini tinggal nambah hiasan barang berharga seperti umumnya ada uang kertas, bekakak ayam, panjang telur, nasi, beras, mie instan, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Panjang-panjang mulud yang sudah jadi selain ada yang langsung diambil oleh pembeli, beberapa diantaranya dipajang di sisi Jalan DI Pandjaitan.

Suatu langkah innovasi dari para pemuda yang kreatif dan peduli dengan budaya keagaamaan, yang kiranya perlu ditiru oleh para pemuda Banten lainnya di zaman modern ini. (*/Ilung)

Polda