KRL Rute Rangkasbitung-Tanah Abang Siap Beroperasi Awal Februari

Sankyu

LEBAK – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter Jabodetabek (KCJ) telah siap mengoperasikan Commuter Line atau Kereta Rel Listrik (KRL) rute Rangkasbitung-Tanah Abang awal Februari 2017.

“Kami optimistis pengoperasian KRL Rangkasbitung-Tanahabang bulan depan,” kata Dirut PT KCJ Muhammad N Fadhila di Lebak, Jumat (13/1).

Penumpang dari Rangkasbitung menuju Jakarta yang sebelumnya dilayani KA lokal dipastikan mereka beralih ke KRL. Kemungkinan penumpang yang menggunakan KRL meningkat tajam.

Namun, pengoperasian pertama menjadi dua kali perjalanan dengan empat kali pulang pergi. Saat ini, kondisi stasiun sudah siap beroperasinya KRL tersebut. Selain itu juga pembenahan sarana dan prasarana pendukung, seperti gate elektronik, tangga naik turun penumpang dan loket.

“Kita targetkan semuanya selesai tahun ini. Kalau sekarang tangga peron masih temporary, nanti kita patenkan,” jelasnya.

Menurut dia, PT KCJ menargetkan pengoperasian KRL pada awal Februari 2017. Apabila, dioperasikan awal Februari tentu ada waktu dua bulan untuk transisi sampai April mendatang.

Saat ini, rute perjalanan, KRL akan ditambah dua stasiun antara lain Citeras dan berakhir di Rangkasbitung. Namun, perjalanan dari Stasiun Maja ke Stasiun Rangkasbitung masih menggunakan rel kereta tunggal.

Sekda ramadhan

“Pengoperasian KRL nanti ada pertambahan 153 perjalanan Tanah Abang sampai Maja per hari dan per April menjadi 171 dan tambah 18 perjalanan KRL,” ujar Fadhil.

Sementara untuk memastikan kesiapan layanan kereta rel listrik (KRL) commuter line yang melayani rute Tanah Abang-Rangkasbitung ini, pihak KCJ akan mulai melakukan uji coba pada Jumat (20/1) mendatang.

Dijelaskannya, uji coba akan dilakukan tanpa mengangkut penumpang.

“Jumat pekan depan (20 Januari) mulai kami uji coba tanpa bawa penumpang, tetapi masih tentatif. Masih bisa saja berubah,” jelas Fadhil.

Saat dirinya meninjau ke Stasiun Rangkasbitung, sejumlah fasilitas pendukung pengoperasian KRL tampak sudah terpasang, seperti peron sementara, loket tiket, dan perbaikan celah-celah pada pagar stasiun.

Untuk peron sementara, Fadhila menyebut panjangnya sekitar 220 meter. Panjangnya sendiri disesuaikan dengan rangkaian KRL formasi 10 kereta.

“Karena nanti train set (rangkaian kereta) yang beroperasi di sini stam formation 10,” ujar Fadhil. (*)

Sumber: Republika

Honda