Mahasiswa UGM Manfaatkan Sekam Pagi Jadi Produk Kreatif

Dprd ied

SLEMAN – Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memanfaatkan sekam padi menjadi bahan untuk membuat kerajinan gelas. Kreativitas itu diawali keprihatinan melihat sampah sekam padi yang banyak dibuang di pinggir-pinggir jalan.

Mereka merupakan Bayu Aji Pamungkas (D3 Management), Ajeng Ramadhani Fisabilah (D3 Management), Cornelia C Armala (Kimia), Dikki Apriyanto (PSDK), dan Eti Rahayu (Teknik Geologi). Mereka dibimbing Fitria Damayanti Berutu sebagai dosen pendamping.

Bayu Aji menuturkan, sekam padi atau merang merupakan bagian kulit padi yang kering atau buah yang tidak memiliki bulir di dalamnya. Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, jadi salah satu desa penghasil sampah sekam padi terbanyak di Kabupaten Bantul.

“Melihat sekam padi yang hanya dibuang di pinggir-pinggir jalan dan mengganggu pemandangan menggugah semangat kami sebagai bahan untuk bisa bahan produk kreatif,” kata dia.

Melalui program pengabdian masyarakat berbasis pengembangan ekonomi kreatif, Tim G’Mers ini melakukan pendampingan untuk mengembangkan sampah sekam padi. Mereka mengembangkannya menjadi gelas ramah lingkungan.

dprd tangsel

“Sekam padi yang berserakan di sepanjang jalan raya tersebut digiling untuk kemudian diberi lem dan dicetak menjadi gelas suvenir,” ujar Bayu.

Sebelumnya, pemanfaatan sekam padi di Desa Srihardono hanya terbatas sebagai campuran pakan ternak dan sisanya terbuang sebagai sampah organik. Saat ini, melalui tangan-tangan mahasiswa, sampah-sampah itu menjadi komoditi yang mampu dijual.

Selain pelatihan pemanfaatan sekam padi, mereka mengajarkan tata cara pembuatan, pengemasan, promosi dan pendampingan inovasi produk. Masyarakat setempat turut mengajak masyarakat meningkatkan rasa cinta terhadap lingkungan hidup.

Salah satunya dengan menjaga lingkungan untuk selalu bersih dan bebas sampah sambil mengolah sampah yang awalnya tidak berharga menjadi punya daya jual yang ekonomis.

Harapannya, ke depan program ini mampu menjadi inisiator pemanfatan sekam padi. “Dan mampu menjadi souvenir khas Pundong sebagai lumbung padi Kabupaten Bantul,” katanya. (Republika)

Golkat ied