CILEGON – Meski memiliki keterbatasan fisik (Tunanetra), tidak membuat Ahmad Rohwani (40) warga Link Terate Udik, RT02/02, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang ini, patah arang untuk terus bisa membantu orang lain dengan jasa urut atau pijatannya.
Karena pijatannya yang dirasa enak dan manjur, banyak warga yang pernah pijat kepadanya merasa ketagihan dan menjadi pelanggannya.
Seperti yang diungkapkan oleh Faisol yang kerap menggunakan jasa pijat Pak Rohwani, yang lebih akrab dipanggil Mang Nyomani ini.
“Kalau badan lagi pegal-pegal, capek urutnya sama Mang Nyomani, enak dan kerasa pijatannya badan jadi enteng. Walau jalannya gegerayang (tunanetra) ada kelebihannya, Allah mah Adil ya,” kata Faisol kepada faktabanten.co.id Jum’at (17/8/2018) sore.
Selain memberikan jasa pijat, aktivitasnya tersebut bisa sekaligus menjadi sumber penghasilannya untuk bisa menopang kebutuhan ekonomi keluarga.
Walaupun Mang Nyomani tidak pernah memasang tarif dari jasanya tersebut, namun para pasiennya selalu memberikan uang lelah sepantasnya.
“Awalnya mah ngurut tetangga deket sini saja, alhamdulillah sekarang mah ada saja dari luar juga yang datang minta pijit. Ya berapa aja asal ikhlas ngasihnya,” ungkapnya.
Sudah hampir sepuluh tahun Mang Nyomani menekuni profesinya tersebut, karena memang tidak bisa bekerja selayaknya orang dengan penglihatan yang normal. Dan tahun 2016 lalu, ia mengaku pernah mendapat bantuan sarana pijat dari Pemkot Cilegon bagi pelaku usaha penyandang disabilitas.
“Pernah dibantu Dinsos, ini tempat (pembaringan) pijat pasien. Sudah ada dua tahunan mah, syukurlah,” tuturnya.
Bagi kawan fakta yang sedang pegal-pegal atau kecapekan dan penasaran dengan enaknya pijatan Mang Nyomani, mungkin ada baiknya untuk meminta tolong jasa pijatnya, karena sekaligus bisa untuk membantu perekonomiannya.
Untuk bisa ke rumah Mang Nyomani, kawan fakta tinggal bertanya dan minta petunjuk kepada warga setempat, yang kemungkinan besar hampir semua warga sudah mengetahuinya. (*/Ilung)
[socialpoll id=”2513964″]
