Mentan: Kalau Petani Banten Bangun, Selesai Urusan Pangan Jakarta

PANDEGLANG – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku miris dengan kondisi masyarakat yang enggan memilih pertanian sebagai pilihan hidup, sehingga Indonesia masih mengandalkan impor sebagai pemenuhan kebutuhan pangan.

Hal ini dikatakan Amran saat memberikan sambutan di kegiatan Panen Raya Bersama Jagung Hibrida di Kecamatan Mekarjaya Kabupaten Pandeglang, Rabu (29/3/2017).

Menurut Mentan, potensi lahan dan kondisi alam Indonesia sangat mendukung untuk dimanfaatkan bidang pertanian.

“Kita ini kurang apa? Tanah subur kita punya, sinar matahari kita bersinar sepanjang tahun, air kita tinggal pakai, tapi pangan kita masih impor,” keluh Amran.

Masalah pertanian di Indonesia selama ini menurut Mentan karena keterbatasan SDM yang serius menggeluti bidang ini.

“Lihat coba, di kita banyak lahan tidur, berarti petaninya pada tidur. Kalau petaninya bangun selesai masalah pangan kita, tanpa pangan negara tidak bisa berbuat banyak,” imbuhnya.

Sementara itu Amran juga menilai, Provinsi Banten sebagai penyangga Ibu Kota Jakarta, memiliki peluang supply pangan utama menggeser keran impor yang selama ini mengisi pemenuhan pangan di DKI Jakarta.

“Bantuan pertanian untuk Pandeglang dan Banten saat ini tinggi sekali Banten, atau Pandeglang seharusnya bisa jadi   penopang pangan Jakarta, kita bangunkan lahan tidur dan petaninya, kalau bangun, selesai urusan pangan Jakarta,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita Dimyati mengaku dirinya mendukung program swasembada pangan yang dicita-citakan pemerintah pusat.

Realisasi Program Swasembada terutama untuk tiga komoditas utama yaitu, padi, jagung dan kedelai, pihaknya menargetkan pemanfaatan lahan seluas 9.000 Ha untuk ditanami komoditas tersebut.

“Mewujudkan Swasembada pangan berkelanjutan, kami mentargetkan 9.000 ha, tahun 2015 kita sudah menanam di 3.500 hektar, 2016,  3.900 hektar, kedepan kami harapkan lebih maksimal lagi,” ujar Irna pada kesempatan yang sama.

Ia juga berharap ada regenerasi petani, sehingga SDM di bidang ini bisa terus ada.

“Mudah-mudahan petani muda bisa terus bermunculan,” pungkasnya. (*)

Honda