Momen Lebaran, PKS di Banten Diserang Ujaran Kebencian di Medsos

SERANG – Di momen Hari Raya Idul Fitri kali ini, publik Banten kembali dibuat heboh dengan postingan yang mengandung ujaran kebencian dari salah seorang pengguna media sosial.

Adalah akun bernama Muhammad Asdiansyah, yang mengunggah postingan tentang pendapat ulama Banten yang mengharamkan memilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Saya hanya menyampaikan apa yg para ulama sampaikan. Orang Banten haram mendukung atau memilih PKS…!!!” tulisnya di akun Facebook pada Rabu (13/6/2018) sekitar pukul 21.10 WIB.

Dalam postingannya itu, ia juga menyertakan gambar dirinya yang berpeci sambil memegang golok, yang merupakan simbol kejawaraan dari Banten.

Meski menyatut pendapat ulama, namun dalam postingannya Asdiansyah tidak secara jelas menyebutkan ulama siapa yang ia ikuti soal mengharamkan memilih PKS tersebut.

Postingan ini mendapatkan respon serius dari banyak pihak. Wajar saja, di suasana lebaran Idul Fitri yang seharusnya melahirkan kedamaian ini, postingan tersebut akhirnya malah menimbulkan kegaduhan. Hal ini setidaknya terlihat dari banyaknya komentar bernada negatif. Hingga berita ini diturunkan, setidaknya postingan Facebook ini sudah mendapatkan 250 komentar dan 450 dibagikan.

Ini Link Postingan Medsosnya

Kartini dprd serang

Diketahui dalam kolom komentarnya, banyak akun yang mengecam postingan Muhammad Asdiansyah, yang mengaku sebagai Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang ini.

Seperti akun Hamidin Adenawi yang menulis;
“Sok hebat lu,, mengatasnamakan banten,,ntar keciduk merengek,” tulisnya.

Ada lagi akun Rain Ilmi, yang mempertanyakan siapa ulama yang diikuti pemilik akun itu;
“Ulama PKI… Klw ulama PKI tukang pecah belahkan umat…,” tegasnya.

Akun Alfan Sari juga tidak terima postingan tersebut membawa-bawa nama Banten;
“Jangan bawa2 Urang Banten Kang… Nteu semua orang Banten mikirnya seperti maneh teh…”.

“Baru pegang golok udah belagu tong2. Contoh org norak nih foto pake bawa golok,biar apa coba?hhhhh,” tulis pemilik akun bernama Budi.

Pemilik akun Ahmad Jauhari, juga tak terima soal tersebut membawa-bawa ulama Banten.
“ulama mana yg bilang…jngan jual ulama demi kepentingan mu…jngan terlalu fanatik dengan organisasimu…ya allah tunjuki hambamu ini. tunjuki kami ke jalan yg lurus..amin..umat islam hrs bersatu,” tegasnya.

Lalu bagaimana dengan tanggapan dari para pimpinan PKS di Banten sendiri terkait hal ini?

Akankah aparat kepolisian mengusut hal ini, karena sudah membuat kegaduhan dan dinilai mengandung ujaran kebencian? (*/Red)

Polda