Oknum Bendaraha Kecamatan Karang Tanjung-Pandeglang Diduga Potong Gaji ASN Kelurahan

Dprd ied

PANDEGLANG – Belasan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di kelurahan Juhut dan Kelurahan Pagadungan datangi Kantor Kecamatan Karang Tanjung. Senin ( 22/5) kedatangan para pegawai kelurahan ini untuk mempertanyakan uang angsuran kredit bank yang dipotong dari gaji bulanannya oleh pihak bendahara kecamatan diduga diselewengkan oleh bendahara kecamatan

Encep, pegawai Kelurahan Juhut menjelaskan ia merasa kaget disaat hendak kembali mengajukan kredit ke bank BJB pasalnya, Tabungan Beku yang ia miliki sebesar Rp. 1500,000, yang ada di rekeningnya raib begitu saja.

namun setelah di pertanyakan kepada pihak bank bjb, diketahui tabungan beku tersebut sudah di potong oleh pihak bank untuk membayar angsuran kredit yang pada bulan maret lalu, karena tidak dibayarkan oleh pihak bendahara kecamatan, padahal menurutnya angsuran ke bank itu sudah dibayarkan melalui gajinya yang dipotong secara otomatis oleh pihak bendahara kecamatan

“Kami mempertanyakan uang angsuran bulan ke 3 kami pasalnya dari gaji dipotong, tabungan beku juga hilang, dan kami menduga pihak kecamatan tidak menyetorkan angsuran yang dipotong dari gaji ke bank, sehingga bjb memotong secara otomatis tabungan beku milik kami,” ujarnya.

dprd tangsel

Encep menambahkan bahwa sebelumnya ia pernah mempertanyakan hal tersebut ke bendahara kecamatan, dan alasan yang dilontarkan adalah untuk menutupi angsuran ASN lain yang memilik gaji yang minus, dan berjanji akan mengembalikannya hari ini (Senin-red).

“Saya tanya ke bendahara, alasannya adalah untuk menutupi satu orang ASN yang memiliki gaji minus(Habis), dan alasannya tidak masuk akal, dan dia berjanji akan mengembalikannya hari ini, tapi sampai saat ini tidak ada,” ujarnya.

Senada dengan Encep, Muhamad Aripin mengalami hal yang sama bahwa tabungan beku miliknya raib di potong oleh pihak bank, padahal gaji yang ia terima itu adalah sisa dari potongan angsuran bank, dan ia menduga uang hasil pemotongan dari gaji itu tidak disetorkan/ digelapkan oleh pihak bendahara kecamatan.

“Kami minta kejelasan tentang hal ini kepada pihak kecamatan, namun kami tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan,” ujarnya.

Berdasarkan Informasi yang di himpun Fakta Pandeglang, ada sekitar 17 ASN yang mengalami hal yang sama dan kerugian di perkirakan mencapai puluhan juta. Namun saat hendak di konfirmasi ke camat karang tanjung, camat karang tanjung sedang tidak ada di kantor. (*)

Golkat ied