Pasokan Terbatas, Harga Garam di Pasar Rangkasbitung Naik Hingga 60%

Dprd ied

LEBAK – Menyusul beredarnya informasi kenaikan harga garam di pasaran, membuat Komisi II DPRD Kabupaten Lebak segera mengambil sikap dengan cara melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Tradisonal Rangkasbitung.

Sejumlah anggota dari Komisi II DPRD Lebak menyusuri lorong pasar mencari keberadaan penjual garam, hal tersebut dilakukan untuk mencari tau apa penyebab kenaikan harga garam yang saat ini melonjak hingga 60 %.

“Kita sedang cari tau apa penyebab kenaikannya, apakah ada permainan dari para tengkulaknya atau mungkin karena pasokannya berkurang untuk saat ini,” kata Diding Jamaludin, Ketua Komisi II DPRD Lebak saat ditemui di lokasi, Jum’at (28/7/2017).

Dikatakannya, jika memang dari hasil sidak ditemukan ada permainan, maka kita akan tindaklanjut secara serius.

dprd tangsel

“Kami bersama tim sudah mendatangi beberapa pedagang penjual garam, namun tidak menemukan indikasi permainan harga dari pihak manapun, ini mutlak karena saat ini pasokan garam dari luar cukup terbatas, dan ini terjadi bukan hanya di kita saja, ini terjadi dimana-mana bahkan bersifat nasional,” jelasnya.

Lebih lanjut, Diding Jamaludin menjelaskan, untuk menyikapi persoalan kenaikan harga garam tersebut, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak untuk mencari solusinya.

Sementara itu, Dadang salah satu penjual garam di Pasar Tradisional Rangkasbitung menjelaskan, kenaikan garam dari distributor rata-rata anjlok hingga beberapa kali lipat, yang akhirnya berdampak pada harga jual.

“Garam bata saja dari sananya sudah tinggi harganya, biasanya per satu pak garam bata Rp3.500 sekarang Rp 12.000, sementara untuk garam halus itu jauh lebih mahal lagi, biasa dari sana per satu pak besar Rp13.000 hingga Rp15.000, sekarang mencapai Rp35.000,” kata Dadang.

“Dampaknya sangat kerasa banget, biasa pembeli rame terus sekarang sepi, ditambah lagi pasokan dari penyuplainya pun susah malah beberapa hari ini tidak ada, kadang saya juga beli lagi di toko lain,” sambungnya. (*)

Golkat ied