CILEGON – Terkait air yang masih menggenangi jalan nasional (Cilegon-Anyer) tepatnya di depan PT PDSU Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, pihak PT PDSU masih bungkam terkait hal ini.
Selain tidak menghadiri hearing di DPRD Kota Cilegon dengan warga korban banjir pada Selasa lalu, mereka juga bungkam ketika ditanyai wartawan.
Mujahid, selaku Humas PT PDSU saat dihubungi wartawan pada Kamis (15/2/2018) untuk dimintai keterangan, hanya membaca pesan WhatsApp dan tidak membalas. Bahkan ketika dibubungi via telepon pun enggan mengangkat.
Menurut Camat Ciwandan AH Junaedi, bahwa PT PDSU sangat sulit untuk diajak menyelesaikan masalah terkait air yang menggenang di depan pabriknya.
“Sudah, sudah kita komunikasikan dengan mereka, tapi ya susah. Alasan mereka ijinnya jauh harus ke kementrian,” ungkap AH Junaedi, Selasa lalu.
Senada dikatakan Feris, warga Tegalratu, ia menyayangkan atas ketidak hadiran PT PDSU saat hearing di gedung dewan. Menurutnya, pabrik tersebut juga ikut berkontribusi menjadi penyebab banjir.
“Lihat sekarang, airnya masih tergenang kan. Nggak surut-surut. Lokasi lain sudah surut loh,” katanya.
Ia menilai, PT PDSU hanya mencodet jalan nasional dan membuat gorong-gorong hanya untuk pipa pembuangan limbah bukan untuknpembuangan air bila banjir.
“Lama kelamaan jalan jadi rusak. Membahayakan bagi pengendara motor. Sudah berlubang banyak mobil gede lagi,” tukasnya. (*/Cholis)
