Penyair Lampung-Banten Hadirkan “Mengeja Kitab”

Dprd ied

LAMPUNG – Pembacaan puisi penyair Lampung dan Banten di Lamban Sastra Isbedy Stiawan ZS Jl Imam Bonjol 544 A, Kemiling, Bandar Lampung digelar Jumat (28/4/2017) malam.

Para penyair Lampung-Banten itu menampilkan 11 penyair. Untuk pertemuan ini Lamban Sastra Isbedy Stiawan ZS menerbitkan antologi puisi bertajuk Mengeja Kitab (92 hlm). Penerbitan antologi itu atas dukungan penuh Heri Mulyadi, penyair yang juga direktur PT Zakwan, dan Ikhsan dari Pusaka Media-Aura Publishing, Lampung.

“Alhamdulillah, saya berterimakasih dapat dukungan dari Heri Mulyadi dan Ikhsan dari Aura Publishing,” jelas Isbedy Stiawan ZS, pengampu Lamban Sastra.

Dikatakan Isbedy, antologi puisi dengan foto sampul baju zirah koleksi Direktur Operasional Bank Lampung Endi Hasibuan itu memuat 55 puisi dari penyair Banten dan Lampung.

Ke 11 penyair yang pada kesempatan ini bisa bergabung dalam Mengeja Kitab adalah Chavchay Syaifullah, Firman Venayaksa, Gol A Gong, Sulaiman Djaya, Toto St Radik.

Lalu dari Lampung yaitu Heri Mulyadi, Heru Antoni, Isbedy Stiawan ZS, Jafar Fakhrurozi, Robi Akbar, dan Syaiful Irba Tanpaka.

Selain pembacaan puisi, pertemuan penyair kedua provinsi ini di isi dengan bincang-bincang seputar perkembangan perpuisian Indonesia.

“Untuk penyair akan mendapatkan 1 eksemplar buku. Tapi kalau mau lebih ada kontribusinya. Sedangkan undangan diharapkan dapat menyumbang jika hendak memiliki antologi puisi ini,” ujar Isbedy.

dprd tangsel

Gol A Gong menyambut baik penerbitan antologi puisi penyair Lampung-Banten. Kata penulis buku Catatan si Roy itu, buku ini sebagai bukti bagi anak-cucu kita kelak.

Sementara Ikhsan dari Pusaka Media turut membantu penerbitan ini karena kegiatan lintas provinsi.

“Harus didukung karena ini bagian dari memajukan dunia literasi,” katanya.

Sedangkan Syaiful Irba Tanpaka, Ketua Lamba Sastra mengaku pertemuan penyair dua provinsi ini sebagai menelisik sejarah persaudaraan Lampung dan Banten.

“Kini kita pererat lagi melalui puisi,” ucapnya.

Hal sama diakui Ketua Dewan Kesenian Banten Chavchay Syaifullah. Katanya, pertemuan penyair Banten dan Lampung di Lamban Sastra untuk menggaungkan keberadaan penyair di dua provinsi bertetangga dan bersaudara ini. (*)

 

Sumber: inilampung.com

Golkat ied