Pertanian di Walantaka Terancam Gagal Panen, Distan Kota Serang Belum Punya Solusi

Sankyu

SERANG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) klas 1 Serang memprediksi musim kemarau yang terjadi di beberapa daerah di Provinsi Banten hingga akhir Agustus. Hal itu membuat sejumlah lahan pertanian mengalami kesulitan air, seperti yang terjadi di Kecamatan Walantaka, Kota Serang.

Salah seorang petani asal Lingkungan Bangkalok, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Bahrawi, mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan air untuk lahan pertanian miliknya. Bahkan menurutnya, bayang-bayang gagal panen pun menghantui lahan pertanian di daerah Kecamatan Walantaka.

“Sawah disini ada sekitar 5 hektare dan hanya mengandalkan hujan. Kalau sudah tidak hujan gini akan gagal panen, saat ini juga padi yang kita tanam sudah banyak yang mati,” ungkap Bahrawi.

“Tidak hanya saya yang merugi, sawah teman-teman saya juga sama kekeringan,” imbuhnya.

Ia pun berharap kepada pemerintah untuk bisa memberikan solusi dari permasalahan yang kerap di alami petani di Kecamatan Walantaka ketika memasuki musim kemarau.

“Bukan hanya kali ini saja, hampir setiap musim kemarau, sawah disini kering, kami tidak bisa berbuat banyak, karena sawah disini tidak ada sumber air selain dari air hujan,” tandasnya.

Sekda ramadhan

Sementara Dinas Pertanian (Distan) Kota Serang belum memiliki solusi untuk lahan pertanian di beberapa wilayah di Kota Serang yang hanya mengandalkan tadah hujan.

“Kalau secara teknis, pesawahan yang berdekatan dengan irigasi itu tidak masalah, tapi kalau sawah yang hanya mengandalkan hujan itu harus menunggu hujan saja,” ucap Kepala Dinas Pertanian Kota Serang, Anis Salam saat dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (16/8/2018).

Disampaikan Anis, ada dua Kecamatan di Kota Serang yang lahan pertaniannya mengandalkan tadah hujan. Sedangkan empat Kecamatan lainnya dinilai aman karena ada saluran irigasi.

“Dua kecamatan yang tadah hujan itu Kecamatan Walantaka dan Curug. Kalau empat lainnya seperti Kecamatan Kasemen yang lumbung padi Kota Serang itu ada irigasi dari kali Ciujung dan kali Cibanten yang bisa mengairi. Kalau pun ada sawah yang jauh dari irigasi kan ada pompa air untuk menyedot,” terangnya.

Namun, untuk kebutuhan air bersih untuk konsumsi masyarakat, dikatakan Anis bahwa pihaknya saat ini belum mendapatkan laporan dari masyarakat terkait kekurangan air bersih.

“Dari BPBD saja belum ada laporan kekurangan air bersih,” tukasnya. (*/Ndol)

[socialpoll id=”2513964″]

Honda