Perusahaan Rekanan PLTU Labuan Dapat Peringatan dan Kartu Kuning Dari DLHK Banten

PANDEGLANG – Perusahaan pemasok bahan bakar batu bara ke PLTU 2 Labuan-Banten milik PT Bahtra Adi Guna (BAG), mendapat teguran dan kartu kuning dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Banten. Hal itu, akibat tumpahnya tongkang pengangkut batu bara yang terjadi beberapa waktu lalu dan mencemari kawasan pantai Carita.

Kepala DLHK Banten, Muhamad Husni Hasan mengatakan, dengan terjadinya tongkang pengangkut batu bara milik PT BAG yang tumpah itu, pihaknya telah memberikan kartu kuning. Soalnya, kejadian itu bukan hanya kali ini saja, akan tetapi beberapa tahun lalu juga pernah terjadi.

“Secara lisan sudah kami tegur dan pihak perusahaan sudah kami beri kartu kuning,” ungkapnya, Kamis (18/1/18)

Sebelumnya kata Kadis, pihak perusahaan sudah diberikan peringatan, jika menghadapi cuaca ekstrim harus dirubah SOPnya.

“Kali ini sudah kartu kuning, jika nanti ada kejadian lagi, maka kami juga akan ambil tindakan dan berikan sanksi tegas,” katanya

Lanjutnya, dengan adanya bahan bakar batu bara yang tumpah dari tongkang, dapat mencemari air laut. Makanya agar lingkungan laut itu tetap terjaga kelestariannya, diharapkan pihak perusahaan lebih teliti lagi dalam memprediksi cuaca saat akan memasok batu bara tersebut.

Kartini dprd serang

“Laut ini adalah aset yang jarus dijaga kelestariannya, jangan hal itu terjadi lagi dan bisa mencemari lingkungan dan membuat masyarajat was-was,” harapnya

Tambah Husni, ia juga menyarankan agar pihak perusahaan melakukan koordinasi secara intens dengan BMKG kaitan dengan kondisi cuaca. Karena jika sering komunikasi, bisa tahu bagai mana kondisi cuaca di perairan laut.

“Jadi kalau cuaca sedang buruk SOP berlayar harus dirubah. Supaya tidak ada lagi kekadian yang seperti ini,” tambahnya

Sementata, Menejer Operasional PT BAG, Hari Mulyono mengatakan, sebelum pihak perusahaan akan melakukan pemberangkatan mengangkut batu bara itu sudah memiliki izin berlayar daro KSOP Syahbandar. Artinya, kondisi cuaca aman. Akan tetapi, di pertengahan tepatnya di perairan laut Pandeglang terjadi cuaca buruk dan akhirnya tongkang dihantam arus gelombang dan mengakibatkan batu bara tumpah.

“Sebelum pemberangkatan cuaca aman, karena kami juga diberikan izin berlayar. Namun ternyata saat sampai di perairan laut Pandeglang terjadi cuaca buruk, sehingga mengakibatkan tongkang itu tumpah,” imbuhnya

Saat ditanya, langkah apa yangbakan dilakukan kedepan dari kejadian tersebut. Dirinya mengaku, akan berupaya semaksimal mungkin, agar kejadian itu terulangi lagi. Seperti melakukan koordinasi secara intens dengan pihak BMKG dan pihak terkait lainnya.

“Kalau batu bara yang tumpah di pantai Carita ini ada sekitar 400 ton lebih, dari muatan sebanyak 12 ribu ton. Hal ini juga menjadi catatan bagi kami, kedepan kami akan berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi lagi,” pungkasnya. (*/Achuy)

Polda