Pesan Perkempinas; Anggota Pramuka Harus Hindari Pergaulan Bebas

BALIKPAPAN – Pramuka putri di seluruh Indonesia diingatkan untuk menjaga diri dari pergaulan bebas serta memberikan peran posistif dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Terlebih saat ini kaum perempuan banyak menduduki posisi strategis di ranah publik dalam berbagai profesi.

Hal itu diungkapkan Ketua Kwarnas Geraka Pramuka Adhyaksa Dault saat membuka acara Perkemahan Putri Tingkat Nasional (Perkempinas) III di Bumi Perkemahan Pramuka Pantai Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (19/11/2017) siang.

Baca Juga : 1.550 Pramuka Putri se-Indonesia Akan Ikuti Perkemahan Nasional November Ini

“Kemajuan perempuan di berbagai bidang kehidupan ini tidak boleh melupakan peranan pejuang perempuan, antara lain Laksamana Malahayati, Tjut Nyak Dien, Dewi Sartika, Nyi Ageng Serang, Rasuna Said dan Ibu Kartini sebagai pejuang emansipasi perempuan di negeri kita yang diperingati setiap tanggal 21 April,” ungkap Adhyaksa di hadapan 1500 Pramuka putri peserta Perkempinas.

Adhyaksa menambahkan, pembentukan karakter dan pemberdayaan Pramuka putri agar dapat berkontribusi dalam kehidupan berbangsa itu harus dilakukan sejak dini. Salah satunya melalui Perkempinas kali ini.

“Saya menilai perkemahan putri ini sangatlah relevan dengan persoalan perempuan saat ini. Adik-adik yang kelak menjadi calon ibu dalam keluarga hendaknya dapat belajar dari para nara sumber yang hadir dalam berbagai acara selama perkemahan berlangsung,” jelasnya.

Kartini dprd serang

Dalam kegiatan ini, Pramuka putri diberi wawasan tentang berbagai macam peran yang bisa dilakukan kaum Hawa untuk ikut membangun bangsa.

Menurut Adhyaksa, peran strategis perempuan dapat dilakukan dalam berbagai hal. Di antaranya dalam keluarga, dunia pendidikan, bidang ekonomi, keempat, pelestarian lingkungan, dan politik.

Di bidang ekonomi misalnya, peserta diajarkan cara membuat rencana bisnis dan pengenalan e-commerce serta pemanfaatan media sosial sebagai peluang bisnis. Peserta juga akan mendapatkan materi mengenai peran wanita dalam menghadapi MEA, pengenalan UKM dan IKM, sosialisasi BPOM, pengetahuan dasar busana wanita, arti desain pola kebaya, daur ulang limbah menjadi barang bernilai tinggi, cara menghias mahar dan parsel, menghias handuk, mukena, dan lain-lain. Peserta juga diajari keterampilan membuat roti, abon, dan memanfaatkan pekarangan rumah dengan penanaman tabulapot.

“Dalam keluarga peranan ibu sangat besar sekali, utamanya untuk mendidik anak-anak dan mengelola rumah tangga sekaligus sebagai pendamping suami. Data Susenas tahun 2015 menunjukkan bahwa jumlah perempuan dan laki-laki seimbang, yaitu bila ada perempuan berjumlah 100, laki-laki berjumlah 101,” terang Adhyaksa.

Tidak hanya itu, peserta juga akan diberi wawasan seputar pemberdayaan perempuan oleh sejumlah tokoh seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise. Yohana akan menyampaikan materi Tiga Strategi Akhir (mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, mengakhiri perdagangan manusia, dan mengakhiri hambatan terhadap keadilan ekonomi).

“Perkempinas akan mencoba melakukan proses belajar bagi Pramuka Putri sejak dini agar dapat berbuat sesuatu yang bermakna bagi masyarakat, bangsa dan negara,” pungkas Adhyaksa.

Diketahui, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka mengadakan kegiatan Perkemahan Putri Tingkat Nasional (Perkempinas) III di Bumi Perkemahan Pramuka, Pantai Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur yang berlangsung pada 19-24 November 2017. Kegiatan yang mengambil tema “Pramuka Putri Pemimpin Negeri, Mandiri Tangguh Panutan,” ini diikuti sekitar 1.500 peserta dari 34 provinsi seluruh Indonesia. (*/Red)

Polda