Peserta MTQ ke-16 Berkurang, Walikota Cilegon: Saya Tak Setuju Al-Qur’an Diperlombakan

Dprd ied

CILEGON – Kebijakan Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi yang menginginkan peserta MTQ ke-16 tingkat Kota Cilegon kali ini harus SDM atau masyarakat asli Kota Cilegon, diketahui berimbas pada merosotnya jumlah peserta yang dibawa oleh para kafilah dari masing-masing kecamatan.

Kali ini, kafilah kecamatan tidak lagi bisa menyertakan peserta cabutan dari daerah luar Kota Cilegon untuk mengikuti MTQ. Sementara pada penyelenggaraan MTQ sebelum-sebelumnya, diketahui hampir merata bahwa setiap kafilah kecamatan membawa peserta cabutan dari santri-santri di Ponpes luar Cilegon untuk bisa meraih juara.

Diketahui tahun 2016 lalu saat MTQ ke-15 tingkat Kota Cilegon di Kecamatan Ciwandan, jumlah peserta yang beradu skill mencapai 400 orang, namun pada penyelenggaraan tahun ini jumlah peserta hanya separuhnya.

Ketika dikonfirmasi, Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi mengaku tidak mempersoalkan menurunnya jumlah peserta, karena ia ingin kegiatan MTQ ini bukan hanya ajang perlombaan mengejar prestise, melainkan menjadi stimulan bagi masyarakat untuk lebih meningkatkan kecintaan kepada Al-Qur’an.

dprd tangsel

“Saya tidak setuju Al-Qur’an diperlombakan, saya ingin bagaimana MTQ ini membuat masyarakat lebih mencintai Al-Qur’an,” tegasnya.

Lebih lanjut, menanggapi terkait kebijakan kafilah yang harus mengikutkan peserta dari unsur SDM asli Kota Cilegon, Iman mengaku hal ini sebagai upaya untuk menegaskan potensi santri lokal dalam bidang tilawatil qur’an ini.

Selain itu kebijakan ini adalah untuk memotivasi masyarakat agar kembali membudayakan baca Al-Qur’an.

“Jadi saya berharap dengan kebijakan ini masyarakat lebih terdorong untuk membaca Al-qur’an terutama generasi muda, kalau bisa maghrib itu tidak lagi menonton tv, tapi ngaji,” imbuhnya. (*)

Golkat ied