Pjs Bupati Lebak Nilai Pelayanan RSUD Adjidarmo Memuaskan

LEBAK – Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Lebak Ino S Rawita bersama staf jajarannya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo pada Jum’at (16/3/3018).

Hal tersebut dilakukan demi memastikan pelayanan terhadap masyarakat benar-benar berjalan dengan baik.

Disidak kali ini, dengan didampingi oleh Direktur RSUD Adjidarmo Areif Rahmatullah, Pjs Bupati berkeliling meninjau sejumlah ruangan di rumah sakit khususnya ruangan yang dipenuhi oleh pasien rumah sakit.

“Saya ingin cek secara langsung kondisi rumah sakit, karena terkadang ada rumah sakit yang pasiennya terlantar, tapi Alhamdulillah di rumah sakit ini pelayanannya sudah bagus dengan pasien yang dilayani dengan baik,” kata Ino S Rawita di sela kegiatan sidak di RSUD Adjidarmo.

Dalam sidak tersebut, Pjs Bupati mendapati pelayanan di rumah sakit berjalan normal, lingkungan juga bersih dan bupati tidak mendapati keluhan dari masyarakat.

“Kesimpulan dari sidak tadi yaitu pelayanan pada rumah sakit ini sudah berjalan dengan baik, tidak adanya pungutan apapun terhadap pasien yang rata-rata menggunakan kartu BPJS untuk berobat disini,” ujarnya.

Kartini dprd serang

Ino mengatakan dengan membludaknya pasien yang berasal dari berbagai daerah, tentunya fasilitas maupun infrastruktur di RSUD Adjidarmo juga harus dikembangkan lagi sehingga dapat memberikan kenyamanan terhadap pasien yang berobat di rumah sakit tersebut.

“Karena rumah sakit ini merupakan satu satunya rumah sakit milik negara di Kabupaten Lebak ini, dengan pasien yang membludak yang berasal dari berbagai daerah. Tentunya fasilitas maupun infrastruktur lainya harus kita kembangkan lagi sesuai dengan anggaran yang ada,” jelas Ino.

Sementara itu, Arief Rahmatullah Direktur RSUD Adjidarmo, menjelaskan pelaksanaan di RSUD Adjidarmo dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Masih dikatakan Arief, RSUD Adjidarmo memiliki fasilitas yang memadai dengan 386 tempat tidur, sehingga dapat memenuhi kapasitas pasien yang ada pada waktu tertentu. Namun, menurutnya dengan jumlah pasien yang terus berdatangan yang berasal dari berbagai daerah, sehingga menyebabkan pihak RSUD mengalami kewalahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya para pasien.

Selain itu, Arief menuturkan bahwa dirinya telah berusaha mengusulkan perluasan pada UGD rumah sakit Adjidarmo kepada pemerintah. Namun dikarenakan tidak adanya lahan, sehingga untuk sekarang pihak RSUD hanya bisa memaksimalkan ruangan yang ada.

“Dengan keterbatasan ruangan dan jumlah pasien yang membludak membuat pihak RSUD kesulitan, akan tetapi kami akan terus melayani masyarakat secara maksimal dengan cara memaksimalkan ruangan yang ada. Seperti size yang 1 meter untuk setiap pasiennya, kami optimalkan lagi menjadi setengah meter dengan berbagai macam alat yang kita gunakan, yang terpenting pasien dapat terlayani terlebih dahulu,” ungkapnya. (*/Sandi)

Polda