Plt Walikota Cilegon Ingatkan Masyarakat Agar Tak Lakukan Sweeping

Sankyu

CILEGON – Plt Walikota Cilegon Edi Ariadi mengimbau kepada organisasi masyarakat untuk tidak melakukan sweeping terhadap warung remang-remang (Warem) yang menjual minuman beralkohol atau tempat prostitusi terselubung.

Menurut Edi, tindakan main hakim sendiri, dikhawatirkan akan menyebabkan konflik di kalangan masyarakat.

Diketahui, salah satu imbas yang terjadi adalah pengrusahan TK Nurul Huda di Kecamatan Pulomerak, pada Jumat 5 Januari 2017 lalu, yang diindikasikan salah satu bentuk balas dendam setelah terjadi sweeping.

Sekda ramadhan

Edi menanggapi permasalahan tersebut dengan cara semua lapisan masyarakat diharapkan meredam semua simbol-simbol yang dapat menyebabkan konflik dari efek aksi sweeping lalu.

“Sejak rapat siaga lilin kalimaya kemarin sudah saya tegaskan tidak ada sweeping dari masyarakat. Dikhawatirkan menimbulkan konflik SARA atau konflik horizontal di masyarakat. Tidak boleh sebenarnya ada sweeping dari masyarakat itu,” kata Edi di ruang kerjanya, Senin (8/1/2018).

Lebih lanjut adanya dugaan bahwa imbas dari sweeping yang kemudian berimbas pada pengerusakan di TK Nurul Huda, Edi menegaskan agar masyarakat menyerahkannya pada proses hukum.

“Biar nanti kita bicarakan dengan kepala dinas terkait hal ini. Jangan sampai ada lagi sweeping dari masyarakat. Jika pun nanti menindakan warung remang-remang kita harus memiliki payung hukum yang sesuai untuk menindaknya,” kata Edi. (*/Rama)

Honda