Polres Serang Himbau Umat Tetap Tenang Sikapi “Penistaan Islam” oleh Cafe Jims

Sankyu

SERANG – Aparat Kepolisian akan terus memantau aktivitas Cafe Jims agar tidak kembali menimbulkan polemik yang bisa menyulut kemarahan masyarakat.

Pemantauan serius dilakukan aparat Polres Serang Kota karena khawatir persoalan ini dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang bisa menyulut emosi masyarakat.

“Tentunya kami akan terus memantau kejadian ini jangan sampai menjadi triger, jangan sampai memicu dan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang mungkin bisa membesar-besarkan menyulut emosi umat muslim,” ujar Kapolres Serang Kota, AKBP Komarudin, saat melakukan Sidak ke Cafe Jims, Minggu (31/12/2017) malam.

Kapolres mengajak semua pihak agar bisa tetap tenang dan mempercayakan masalah ini kepada aparat setempat, serta meminta Pemkot Serang agar mengkaji soal pelanggaran dan penyalahgunaan izin oleh cafe tersebut.

“Mari sama-sama kita jaga, percayakan kepada aparat, baik pemerintah maupun penegak hukum, dan tentunya sekali lagi kami kembalikan kepada Pemerintah Kota Serang bahwa perizinan harus ditertibkan,” ujar Kapolres.

Sekda ramadhan

Menurut AKBP Komarudin, untuk mewujudkan Kota Serang yang Madani, maka masyarakat harus bisa saling bahu membahu sesuai kapasitasnya masing-masing.

“Masyarakat cukup menyampaikan informasi kepada kami, tidak boleh ada tindakan-tindakan persekusi mengambil langkah-langkah sendiri, yang tentunya akan berdampak tidak bagus. Dari kejadian itu, kami hanya bisa memastikan memantau, kami tidak bisa sendiri karena ini sudah masuk ke dalam ranah Pemerintah Daerah,” ujar Kapolres menambahkan.

“Tentunya Pemerintah Kota Serang untuk segera menertibkan, TNI dan Polri siap memback-up kekuatan untuk melakukan penertiban itu semua,” pungkas Kapolres.

Sebelumnya diketahui, Cafe Jims sempat menimbulkan polemik karena dianggap menistakan simbol agama Islam, karena saat razia 13 Desember 2017 lalu, pengelola cafe berusaha mengelabui petugas dengan mengatasnamakan Musholla pada kamar yang biasa digunakan para wanita malam untuk beristirahat.

Hal ini memancing reaksi keras dari kalangan umat Islam, bahkan ratusan massa aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) pada Jumat (29/12/2017) kemarin menggelar aksi unjuk rasa dengan mendatangi Cafe Jims. (*/Dave)

Honda