Proyek Betonisasi Jalan H. Umar Kavling Cilegon Terdapat Sejumlah Kejanggalan

CILEGON – Proyek Peningkatan Struktur Jalan (Rigid Pavement) Haji Umar, oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cilegon yang dilaksanakan oleh CV Indo Contractor, terdapat beberapa kejanggalan dalam pelaksanaannya.

Hal ini berdasarkan hasil pantauan langsung faktabanten.co.id, pada Rabu (29/8/2018) malam. Diantaranya jarak besi Dowel Tie Bars yang tidak beraturan sehingga ada indikasi pengurangan volume besi. Lokasi pembetonan pada pekerjaan di titik samping Pasar Blok F.

Selain itu, konsultan proyek dari PT Wiraguna Konsultan, kerap tidak berada di lokasi pada saat pelaksanaan hingga pekerjaan Learn Concrit (LS) yang terkesan asal-asalan, karena bekisting sudah diambil saat coran masih basah dalam pantauan sebelumnya.

Padahal, proyek yang bersumber dari dana APBD Kota Cilegon Tahun 2018 tersebut, besarnya mencapai Rp 2.231.977.000 dengan durasi pekerjaan selama 90 Hari Kalender, dengan volume panjang 380 meter dan lebar 8 meter.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, menurut petugas Lalin dalam proyek tersebut mengatakan, bahwa pekerjaan LC dan Rigid yang sedang dikerjakan pada Rabu malam ini berbeda mandor, atau diduga pekerjaan disub-kan kepada pihak lain. Ia juga mengatakan bahwa konsultan pengawas proyek hanya datang sebentar saja di awal pekerjaan.

“Kalau yang (pengerjaan) LC beda mandor, dengan yang rigid ini. Tadi ada konsultannya bawa celana pendek, sebentar doang. Udah pulang kang. Ini pemborongnya Pak Yasin, mandornya Tedi,” terangnya.

Kartini dprd serang

Hal tersebut dibenarkan oleh Teknisi dari Batching Plant Bangun Beton, Asnawi, ia mengatakan bahwa kontraktor dan konsultan jarang ada di lokasi proyek.

“Iya tadi cuma Uji Selam doang ada konsultan, terus udah nggak kelihatan lagi. Saya juga nggak tahu yang mana kontraktornya mana,” ujarnya.

Saat dikonfirmasi, soal jarak Dowel Tie Bars, serta tidak adanya konsultan dan pekerjaan LC yang disub-kan dan terkesan asal-asalan, Mandor Proyek CV Indo Contractor, Tedi, mengakui dan menjelaskan sejumlah alasannya.

“(Soal besi dowel) Kita ikuti lubang Bekistingnya kang. Iya memang jarak dalam spek sih 60 cm,” ungkapnya.

“Kalau LC bukan saya yang ngerjain, mungkin kurang alat kali kang,” kilahnya.

Sementara itu, Yasin, yang diketahui sebagai pelaksana konstruksi proyek, ketika coba dihubungi melalui telepon selulernya sedang tidak aktif dan belum bisa dikonfirmasi. (*/Ilung)

Polda