CILEGON – Berita soal keluhan banyaknya polisi tidur dari tambang beberapa lalu, membuat wartawan faktabanten.co.id mencoba menelusuri kampung-kampung yang banyak memiliki polisi tidur.
Dalam penelusuran, kami menemukan wilayah pemukiman yang paling banyak memiliki polisi tidur. Yaitu Jalan Suan Bonang, kampung Cigeblag dan Kesajid yang berada di Kelurahan Banjarnegara, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.
Kami coba menelusuri berapa banyak jumlahnya. Setelah dihitung, dari ujung Jalan Lingkar Selatan (JLS) Cigeblag hingga Kampung Kesajid, tak tanggung-tanggung, sebanyak 52 polisi tidur berderet dengan jarak kurang lebih 5 meter. Setiap di depan rumah, sudah pasti ada polisi tidurnya.
Menurut keterangan Gombak Rakhmat, seorang pemuda di Cigbelag, pada tahun 2014 Lingkungan Cigeblag dan Kesajid belum tersentuh dengan aspal, jalannya rusak dan berlobang. Pemerintah hanya mengaspal dari Kebanjir sampai Link Pagebangan.
Kesal dengan hal itu, ia mengkritik Pemerintah Kota Cilegon saat sosialisasi pembangunan di Taman Ciwandan. Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi, saat itu menanggapi dengan cepat dan langsung mengaspal jalan di Kampung Cigeblag dan Kesajid.
Warga mempunyai inisiatif untuk membangun Polisi Tidur permanen, kemudian diaspal. Hal ini dilakukan untuk menghindari motor yang kebut-kebutan.
“Tujuannya itu, untuk menghindari kecelakaan, kalo ada polisi tidur kan pasti yang bawanya pelan-pelan” ungkap Gombak.
Namun hal ini dikeluhkan oleh para pengguna jalan, salah satunya adalah Haryanto, mahasiswa yang setiap hari melintasi jalan itu.
Saat berangkat kuliah pagi, Haryanto mengeluh karena terlalu capek dan memakan waktu bila melintas.
“Rem lagi, rem lagi, jalan, rem lagi, di depan ada lagi. Kejasan bikin polisi tidurnya,” kata Haryanto.
Saat ini, ia lebih memilih jalan lain yang lebih sedikit polisi tidurnya daripada melintasi kampung Cigeblag dan Kesajid.
“Sekarang mah lewatnya Temu Giring, kalau nggak lewat Jangkar, lebih cepat,” imbuhnya. (*/Cholis)
