Ribuan Suporter Persis Solo Akan Datangi Laga Kontra CUFC di Cilegon

CILEGON — Pasoepati benar-benar tidak ingin melewatkan setiap laga yang dijalani Persis Solo. Meski bertanding di lokasi yang berjarak 653 km dari Kota Solo, sekitar 1.500 anggota Pasoepati berangkat ke Cilegon untuk mendukung Persis Solo menghadapi tuan rumah Cilegon di Stadion Krakatau Steel.

Wakil Presiden Pasoepati Ginda Ferachtriawan mengatakan, sebanyak 750 anggota Pasoepati dari Soloraya sudah terdata untuk mendukung Persis Solo bertanding di pekan keempat babak 16 besar Liga 2. Jumlah itu belum termasuk dari anggota Pasoepati di Bandung, Bekasi, Tangerang yang diperkirakan mencapai 600-750 orang.

“Total ada 30 kendaraan yang mengangkut anggota Pasoepati dari Solo ke Cilegon. Ada enam bus, sisanya pakai mobil Avanza dan Elf. Mereka berangkat tidak bersamaan. Ada yang berangkat pagi, siang dan malam. Ada pula yang berangkat naik kereta api sejak Sabtu,” jelas Ginda saat dihubungi Solopos.com , Minggu (1/10/2017).

Hasil koordinasi dengan panitia pelaksana (Panpel) pertandingan, Pasoepati mendapat kuota hingga 2.000 orang di tribun Stadion Krakatau Steel. Setelah mendapat kepastian kuota, DPP Pasoepati mendaftar anggota yang bakal berangkat ke Cilegon.

“Kami juga sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Kapolda Jateng terkait keberangkatan Pasoepati ke Cilegon. Kami tidak minta dikawal polisi, tapi paling tidak polisi tahu rute perjalanan kami sehingga mereka bisa mengambil langkah untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan,” terang Ginda.

Ginda menyebut keberangkatan anggota Pasoepati ke Cilegon tidak bersamaan sehingga sulit bagi pihak kepolisian untuk mengawal. Namun, polisi bisa mengawal kepulangan anggota Pasoepati yang dilakukan secara bersamaan.

Kepada seluruh anggota Pasoepati yang berangkat ke Cilegon, Ginda berharap mereka bisa menjaga nama baik suporter dan tim. Dia berharap anggotanya bisa menjunjung tinggi sportivitas dan menjaga tata tertib dalam mendukung tim di dalam stadion.

Ginda tidak ingin keributan suporter di laga away yang pernah terjadi di Rembang dan Jogja kembali terulang.

“Apapun yang dilakukan suporter itu yang bertanggung jawab adalah timnya. Tim ini bisa kena sanksi karena ulah suporter. Jadi, cintai tim ini dengan sepenuh hati. Bukan dengan sesuka hati,” ucap Ginda. (*)

Dikutip dari Solopos

Honda