Sri Mulyani Indrawati, Tokoh Wanita dan Pakar Ekonomi Indonesia

Dprd ied

Nama Sri Mulyani merupakan salah satu sosok wanita dengan segudang prestasi di Indonesia dan diakui di dunia Internasional. Beliau merupakan Tokoh Wanita Indonesia dan juga Pakar Ekonomi Indonesia. Mengenai Biografi dan Profilnya, beliau dilahirkan dengan nama Sri Mulyani Indrawati pada tanggal 26 Agustus 1962 di Lampung. Ayahnya bernama Prof Dr Satmoko merupakan guru besar di Universitas Negeri Semarang, dan ibunya bernama Prof Dr Retno Sriningsih Satmoko yang juga merupakan guru besar di Universitas Negeri Semarang. Sri Mulayni terlahir dari keluarga berpendidikan, ia merupakan anak ketujuh dari 10 orang bersaudara.

Orang tua Sri Mulyani selalu menekankan bahwa pendidikan merupakan hal penting dan utama bagi anak-anaknya. Sangat sedikit informasi yang diketahui mengenai dimana Sri Mulyani memulai sekolah dasarnya, yang diketahui bahwa beliau pernah bersekolah di SMP Negeri 2 Bandar Lampung sejak tahun 1975 hingga 1978, dan pindah ke Semarang mengikuti orang tuanya kemudian melanjutkan pendidikannya di SMA negeri 3 Semarang dari tahun 1978 hingga 1981 dengan predikat sebagai juara sekolah.

Sejak SMA, Sri Mulyani Indrawati dikenal sebagai siswi yang cerdas. Segala macam kegiatan organisasi, estrakurikuler dan olahraga ia ikuti di sekolahnya dan ia sempat menjadi ketua OSIS di SMA. Beliau diketahui sejak SD sering menggunakan sepeda ke sekolah hingga masa SMA.

Masuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Tamat dari SMA, Sri Mulyani kemudian memilih melanjutkan pendidikannya di jurusan Ekonomi Program Studi Pembangunan (ESP) Universitas Indonesia padahal orang tuanya berharap Sri Mulyani bisa memilih kedoteran atau teknik. Di kampusnya, Sri Mulyani sangat menyukai mengenai ilmu ekonomi, ia kemudian lulus S1 di tahun 1986 dengan predikat Lulusan Terbaik.

Setelah Sarjana, Sri Mulyani kemudian bekerja sebagai peneliti di Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) dan juga sebagai asisten peneliti di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dimana sebelum sarjana ia mendaftar dan diterima bekerja.

Master dan Doktor di University of Illinois Urbana-Champaign, USA
Hal ini kemudian banyak menambah pengalaman Sri Mulani dibidang ekonomi. Beberapa tahun kemudian, Fakultas Ekonomi UI kemudian menawarkan Sri Mulyani beasiswa S2 ke luar negeri. Ia kemudian mendaftar di University of Birmingham di Inggris dan diterima namun kesempatan itu ditolak oleh Sri Mulyani. Ia kemudian menerima tawaran sekolah dari University of Illinois Urbana-Champaign di Amerika Serikat sealigus menawarkan juga program S3 atau Ph.D untuk Sri Mulyani serta ia bisa memboyong keluarganya untuk tinggal di Amerika.

Sri Mulyani menyelesaikan program masternya pada tahun 1990 dengan mengambil konsentrasi di bidang Public Finance dan Urban Economy. Sementara Suaminya Tonny Sumartono mengambil program Master di bidang Manajemen Keuangan (Finance). Hidup di Amerika membuat Sri Mulyani dan suamiya hidup serba pas-pasan karena hanya Sri Mulyani yang dibiayai oleh beasiswa sementara suaminya terpaksa menjual mobilnya untuk membiayai kuliahnya.

Setelah menyelesaikan program master, Sri Mulyani kemudian melanjutkan pendidikannya dengan mengambil program Ph.D atau Doktor di University of Illinois Urbana-Champaign. Selama mengambil program doktor, Sri Mulyani bekerja sebagai asisten dosen statistik di kampusnya. Ia juga melahirkan anaknya yang pertama Dewinta Illinia di Amerika Serikat. Program doktor Sri Mulyani diselesaikan pada tahun 1992 dengan disertasi tentang Pajak Penghasilan (Income Tax), ia menyelesaikan master dan doktornya hanya dalam waktu empat tahun saja.

Dari Wakil Direktur LPEM UI Hingga Menjadi Menteri Keuangan
Setelah menyelesaikan program doktornya , ia kemudian kembal ke Indonesia dan bekerja sebagai wakil direktur pendidikan dan latihan di Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) di Universitas Indonesia hingga tahun 1995 dan kemudian menjadi Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM higga tahun 1998.

Beliau juga sempat menjabat sebagai Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI hingga tahun 1999. Di awal tahun 2000an, Sri Mulyani tinggal di Atalanta, Amerika Serikat dan menjadi konsultan US-AID dan menjadi dosen oembimbing serta pendamping mahasiswa yang tinggal dan belajar di Amerika Serikat.

dprd tangsel

Kemudian di tahun 2002, Sri Mulyani pindah ke Washington DC dan bekerja sebagai Direktur Eksekutif di IMF. Beberapa tahun bekerja di IMF, di tahun 2004, Sri Mulyani kemudian kembali ke Indonesia setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia dalam kabinet Indonesia Bersatu hingga tahun 2005. Kemudian pindah menjadi Menteri keuangan. Sri Mulyani bahkan sempat merangkap sebagai Menteri Kordinator Bidang Perekonomian di era pemerintahan SBY. Di masa tersebut, Sri Mulyani bahkan dikait-kaitkan atau ikut terlibat dengan skandal kasus Bank Century yang sempat menghebohkan Indonesia pada tahun 2008. Kemudian di tahun 2009 Sri Mulyani menulis surat pengunduran diri kepada presiden SBY.

Tahun berikutnya yakni 2010, Sri Mulyani kemudian ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia menggantikan Juan Jose Daboub. Ia bekerja di Bank Dunia hingga tahun 2016 dan pindah ke Amerika, yang kemudian kembali lagi ke Indonesia setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Keuangan pada bulan juli 2016.

Nama Sri Mulyani bukan hanya dikenal di Indonesia, tetapi ia juga terkenal di dunia Internasional. Ia bahkan terpilih sebagai Menteri Keuangan Terbaik seAsia di tahun 2006 dan kemudian majalah Forbes memilihnya sebagai wanita paling berpengaruh di dunia urutan ke 23 tahun 2008 dan sebagai wanita paling berpengaruh di Indonesia ke 2 oleh majalah Globe Asia tahun 2007. (*)

 

 

 

 

Biografiku.com

Golkat ied